News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

The Art of Rembang, Upaya Pemkab Kenalkan Produk UMKM-nya pada Dunia

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Launching The Art of Rembang oleh Hj. Hasiroh Hafidz yang merupakan Istri dari Bupati Rembang sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Rembang di tengah-tengah Jakarta Modest Fashion Week 2018, Grand City Mall Jakarta Selatan bersama desainer muda Dian Pelangi dan Dewi Sandra

Terkait dengan pelaksanaan The Art of Rembang ini, hasiroh mengatakan pihaknya mematok target transaksi sebesar Rp 500 juta.

Adapun untuk pengunjung expo tidak dipungut biaya, tetapi pertunjukkan Sendratarinya, akan dikenakan harga tiket masuk (HTM).

Untuk Tiket VIP sebesar Rp 1,5 juta, untuk non VIP, HTM-nya Rp 200 ribu.

“Kalau exponya gratis dan penarinya dari komunitas tari Mahasiswa dan tamu dari kedutaan besar Negara-negara sahabat yang ada di Jakarta,” katanya.

Sebagai informasi, Hasiroh menuturkan bahwa keterlibatan BUMN dengan menggandeng UMKM di rembangs ebagai mitra binaan juga cukup memberikan dampak signifikan bagi pengembangan UMKM di sana.

“Saat ini tercatat ada 1000 UMKM mitra binaan BUMN seperti Bank BNI, Bank BRI, dan lainnya, yang sering mengajak perajin untuk ikut pameran dan disupport pembiayaan produksinya oleh mereka,” katanya.

Ada satu hasil kerajinan Rembang yang diproduksi dari material bahan bekas di daerah Krikilan Sumber.

Belum lagi Batik Tulis Lasem yang sudah diekspor ke berbagai Negara seperti Belanda, Amerika dan lainnya.

Terkait dengan peningkatan ekonomi dan penurunan anagka kemiskinan, Hj. Hasiroh menyatakan bahwa langkahnya mengurangi tingkat kemiskinan di rembang cukup beralasan.

Karena sebelumnya angka kemiskinan mencapai 25%, saat ini diangka 18,5%, dan sampai akhir masa jabatan tahun 2021 targetnya bisa menyentuh angka 11%.

Aksi nyata lainnya untuk mengurangi kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Rembang bergerak aktif untuk menarik investasi dari luar Rembang.

Saat ini, imbuhnya, di Rembang ada beberapa pabrik seperti pabrik sepatu, pabrik semen, pabrik gula, bahkan pabrik sepatu juga akan tambah satu lagi, sehingga dengan adanya pabrik-pabrik baru itu keterserapan tenaga kerja dapat terpenuhi dan kesejahateraan masyarakat dapat diwujudkan.

Saat ini, semua produk lokal Rembang siap menyambut permintaan produk dari masyarakat luas.

Hasiroh menambahkan bahwa kapasitas produksi batik Tulis Lasem selama 3 bulan terakhir inibisa membuat 3500 potong.

“Itu yang terhitung, tapi yang belum terhitung lebih banyak lagi,” katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini