News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angin Kencang Landa Langsa, Ibu dan Bayinya Tertimpa Bangunan Warung Kopi

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenda persiapan acara pesta perkawinan warga di depan salah satu ruko di Jalan A Yani Langsa, sekitar Masid Darul Falah Langsa, ambruk sore tadi

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Zubir

TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Angin kencang disertai hujan lebat,  melanda wilayah Kota Langsa dan sekitarnya, menyebabkan seorang ibu Ainun Mardiah dan bayinya berusia 3 tahun mengalami luka dan terkilir, tertimpa bangunan warkopnya yang roboh.

Warkop tersebut roboh tertimpa pohon mangga besar yang berada disisi warkop sekitar lapangan sepakbola Gampong Tualang Tungoh, Selasa (7/8/2018) pukul 17.40 WIB.

Selain itu 3 warga lainnya, Agus Mandor, Fuddin, dan Irwandi, yang juga berada di warkop juga mengalami luka ringan terkena bangunan warkop.

Agus Mandor kepada Serambinews.com, malam ini mengatakan, saat angin kencang dan hujan lebat sore itu, Ainun Mardiah dan bayinya berumur 3 tahun, termasuk dirinya dan dua temannya berada di warkop.

Bayi Ibu Ainun berada di ayunan, dan tiba-tiba bersamaan angin kencang pohon mangga besar itu tumbang mengenai warkop.

Baca: Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Sempat Ditutup karena Angin Kencang di Selat Bali

"Ibu Ainun Mardiah dan bayinya yang berada di ayun mengalami luka dan badannya terkilir, karena pohon mangga yang tumbang itu setelah menimpa warkop juga mengenai mereka," ujar Agus Mandor.

Angin kencang dan hujan lebat itu juga mengakibat sejumlah rumah warga di sejumlah gampong rusak ada yang tertimpa pohon dan atap sengnya terlepas karena diterjang angin kencang tersebut.

Bahkan banyak pohon di jalan umum bertumbangan ke jalan maupun mengenai rumah warga.

Selain itu satu tiang listrik PLN di Jalan Islamic Center juga tumbang ke jalan dan melintang ke jalan


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini