Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Brigadir Ali Suwandi, anggota Propam Polda DIY, mengaku tak kuasa menahan haru ketika menyambangi rumah Winarni (36) di padukuhan Gentungan RT 03 RW 16, Karangmojo, Gunungkidul, Sabtu (11/08/2018)
Pasalnya, selama lebih dari 20 tahun, Winarni hanya mampu terbaring di belakang rumahnya. Ia menderita depresi sejak usia 16 tahun.
"Karena kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu, Winarni selama 20 tahun tidak pernah tersentuh penanganan medis," ujar Brigadir Ali kepada Tribunjogja.com, Sabtu (11/8/2018)
Winarni merupakan anak dari pasangan Mbah Sumadi dan Mbah Sugini. Keduanya bekerja sebagai petani.
Penghasilan yang tak menentu, membuat ekonomi keluarga Mbah Sumadi cukup memprihatinkan.
Jangankan untuk berobat Winarni, untuk kebutuhan sehari-haru saja, masih kesulitan.
"Rumahnya sangat sederhana, berdinding gedeg (bambu) beralaskan plester (semen). Bahkan di beberapa bagian sudah tampak miring," terangnya.
Diceritakan Brigadir Ali, Mbah Sumadi dan keluarga ketika hujan dan angin kencang selalu dibalut rasa cemas dan takut.
Karena rumahnya nyaris roboh. Mbah Sumadi tak tau kepada siapa lagi harus berharap.
Anak tersayangnya, Winarni, tak mampu beraktivitas, hanya tiduran beralaskan tikar.
"Kedua orangtuanya sudah lansia, mereka tidak mampu memandikan. Hanya membersihkan dengan cara lap. Kata keluarga, terakhir Winarni dimandikan 10 tahun yang lalu," terang Brigadir Ali.
Ia mengaku tak kuasa menahan tangis menyaksikan kondisi Winarni dan keluarga.
Kunjungan Brigadir Ali ke rumah Winarni merupaka safari sosial, bentuk bakti dirinya untuk negeri.
Sebagai abdi negara, ia mengaku ingin merangkul sesama dan memberikan sedikit kemanfaatan untuk sesama manusia.
Dalam kunjungan ini, polisi pemilik rumah singgah Bumi Damai meringankan beban keluarga Winarni dengan memberi bantuan sembako dan tali asih.
"Saya berharap akan ada relawan sosial yang turut serta meringankan beban keluarga Winarni," terang dia.
"Dan Alhamdulillah, usai kunjungan siang tadi, saya dapat kabar, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul berkenan untuk melihat langsung kondisi Winarni," imbuh dia.
Selain ke rumah Winarni, dalam safari sosialnya, Brigadir Ali juga menyambangi kediaman Mbah Ngatinah (69) di padukuhan jlantir, desa Gedangrejo, kecamatan Karangmojo, Gunungkidul.
Tak jauh berbeda dengan Winarni, kondisi Mbah Ngatinah juga cukup memprihatinkan.
Ia menderita lumpuh dan setiap hari hanya bisa tidur beralaskan kardus bekas.
Hari-hari mbah Ngatinah hidup dalam keterbatasan, suaminya, Mbah Yagli, hanya bekerja sebagai pencari rongsok dengan penghasilan tak menentu.
Dari safari sosial yang selama ini ia lakukan, Brigadir Ali mengaku mendapat banyak pelajaran berharga.
Hidup pasrah dalam balutan keikhlasan.
"Saya berdoa, semoga di sisa hidup saya, bisa selalu bermanfaat untuk membantu sesama," harapnya.(TRIBUNJOGJA.COM)