Laporan Wartawan Tribun Jateng, I. Awaliyah Pimay
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penumpang maskapai Batik Air ID 6880 yang diturunkan dari pesawat tersebar di media sosial.
SD, penumpang yang membawa anaknya tidak diperbolehkan mengikuti penerbangan tersebut.
Anak SD, PA, menderita tumor mata. PA ditolak karena dinilai bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Melalui akun Instagram @pempek_funny, diceritakan kronologi hingga SD ditolak oleh maskapai tersebut.
Diketahui, Pempek Funny merupakan sebuah tempat usaha yang membiayai pengobatan PA.
SD, PA, dan seorang relawan dari Pempek Funny berinisial YS memesan penerbangan Batik Air dari Jakarta ke Medan.
Selama di bandara, ada empat pramugari yang menanyakan kondisi PA.
Berkali-kali juga SD menjelaskan.
Tak lupa SD memberitahu jika dia sudah mengantongi surat dokter dan dibolehkan terbang.
Namun maskapai tersebut tetap tidak memberikan izin.
Melalui video yang ada di akun Instagram @pempek_funny, SD menyampaikan keluhannya.
"Pulang ke Medan, kenapa kami dibatalkan tidak boleh terbang padahal kami tadi sudah naik di pesawat, disuruh turun lagi ditanya mana surat ini dari dokter sudah kami tunjukkan," terang SD dalam video singkat itu.
"Dari pertama, kedua, ketiga, dan keempat kami langsung dipanggil lagi naik turun lagi ditanyain saya tahu ini anak saya sakit, anak saya bau, saya mau pulang ke Medan. Apa tidak bisa anak saya in diterbang? Apa salah?" tanya SD lebih lanjut.