TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Asap putih tebal dengan bau khas rumput terbakar menyelimuti jalan depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro, Jalan Fatmawati Nomor 1 Semarang (20/8) siang.
Beberapa pedagang hewan qurban yang lapaknya berdampingan dengan lahan kosong tersebut sontak berlarian menyelamatkan hewan qurban dagangannya lantaran panik.
Satu diantara pedagang hewan qurban, Muh. Juraemi mengatakan, hal tersebut merupakan tindakan spontan.
"Beberapa sopir taksi juga ikut membantu memindahkan kambing. Kambing semua dibawa ke seberang jalan. Hasil jualan kambing kan untungnya cuma sedikit, kalo ada yang mati terbakar kan bisa rugi saya," jelasnya.
Sesaat kemudian datang mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk memadamkan api yang berkobar, membakar lahan kosong yang dipenuhi rumput kering tersebut.
Kobaran api dapat dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 10.00. Petugas damkar bekerja cukup keras untuk memadamkan kobaran api tersebut, sebab harus menjangkau letak titik api yang cukup jauh.
Lahan yang terbakarpun sudah meluas ke hampir seluruh area lahan.
Priyanto, Kasie Trantib Kelurahan Sendangmulyo mengatakan, dari cerita yang ia kumpulkan dari beberapa saksi, ada seorang karyawan yang membakar sampah. Namun, setelah itu ditinggal.
"Karena sekarang ini sedang musim kemarau, dan kebetulan angin memang sedang kencang. Lahan kosong yang isinya rumput dan tumbuhan kering itupun terbakar dan dengan cepat menyebar," paparnya ketika ditemui di tempat kejadian saat kobaran api sudah mulai padam.
Menurutnya, tidak ada korban jiwa dan kerugian materi yang berarti.
"Karena memang ini hanya lahan kosong saja," terang Priyanto. Ia menuturkan tempat kejadian tersebut ada di Perumahan Korpri Tulus Harapan Blok A RT 01 RW 09 Kelurahan Sendangmulyo, walaupun memang persisnya ada di depan RSUD KRMT Wongsonegoro.
"Kami juga sudah menghimbau kepada warga, jangan sampai di musim kemarau seperti sekarang ini, membakar sampah yang kemudian ditinggal begitu saja."
"Kan bahaya dampaknya, apalagi kalo dibawa angin seperti ini ya tho, bisa merembet ke mana-mana. Lagipula inikan dekat dengan permukiman warga, dekat juga dengan rumah sakit," tambah Priyanto.
Priyanto menegaskan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kelurahan Sendangmulyo, mengingat musim kemarau yang terjadi saat ini, jangan sampai membakar sampah sembarangan.
"Dan bagi perokok, jangan membuang puntung rokok sembarangan. Sebelum membuang puntung rokok pastikan dulu rokok Anda benar-benar telah mati, baru kemudian buang."
"Itu semua adalah tindakan antisipasi, agar kejadian kebakaran seperti ini jangan sampai terulang lagi," imbuhnya.
Kusdiyanto, Wakil Komandan Pleton (Wadanton) Pos Madukoro Dinas Kebakaran Kota Semarang mengatakan, kurang lebih pukul 08.00 ada panggilan masuk ke Dinas Kebakaran Kota Semarang.
"Bahwa ada informasi telah terjadi kebakaran lahan kosong di depan RSUD KRMT Wongsonegoro. Kemudian setelah saya tindak lanjuti dengan telepon balik, ternyata betul," paparnya ketika ditemui di tempat kejadian saat kobaran api sudah padam.
Menurut penjelasannya, belum diketahui sebab kronologis kobaran api itu bermula. "Dari keterangan yang kami himpun, tidak ada yang tau secara pasti asal kobaran api itu dari mana," terang Kusdiyanto.
Lanjutnya, untuk mobil damkar, Dinas Kebakaran Kota Semarang mengerahkan empat unit mobil damkar. Dua dari Pos Plamongan dan dua dari Pos Madukoro.
"Untuk petugas damkar yang saat ini bertugas di sini kurang lebih ada 20 personil," tambahnya.
Menurutnya, tidak ada kerugian material dan untuk sementara belum ada korban jiwa. "Karena memang tidak ada benda-benda yang berharga ya di sekitar sini. Keseluruhan dari lahan kosong inipun juga hanya rumput dan ilalang," jelas Kusdiyanto.
Ia juga menghimbau kepada warga Kota Semarang, di musim kemarau saat ini untuk tidak membakar sampah atau lahan kosong.
"Karena bisa menimbulkan efek kebakaran dan kerugian bagi warga sekitar tempat terjadinya kebakaran. Serta jangan membuang puntung rokok sembarangan."
"Dan benda-benda lain yang bisa menimbulkan atau memicu api," terangnya.
Di sisi lain, Teguh Ismiadi, pengawas atau penjaga yang bertanggungjawab atas lahan kosong tersebut mengatakan, kurang paham juga dengan kronologi kejadian kebakaran.
"Memang lahan kosong tersebut sedang dibersihkan. Tapi kami tak memakai cara pintas seperti membakar lahan, supaya cepat bersih."
"Mungkin beberapa anak yang ikut membantu membersihkan lahan itu buang puntung rokok sembarangan," terangnya usai kejadian.
Ia menuturkan, pihaknya sebenarnya telah mengatasi kebakaran lahan kosong tersebut. "Namun, karena mungkin beberapa warga panik. Jadi mereka segera menghubungi damkar," ujarnya.
Menurutnya, beberapa warga sekitar ada yang membuang sampah seperti bekas mmt ke lahan kosong tersebut.
"Karena mmt seperti plastik ya jadi mudah terbakar. Mungkin itu juga yang membuat api cepat membesar," tegasnya.(*)