TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Kematian Wayan Gunami (60) secara mengenaskan, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Utamanya bagi adik kandung korban, Made Rediani (45).
Peristiwa berdarah yang terjadi pada Sabtu (18/8) sore itu tak sanggup ia lupakan.
Bayang-bayang saat nyawa sang kakak dihabisi oleh anak tirinya, I Ketut Budi Astawa (24), masih terngiang di benaknya.
Rediani pun mengungkap pelaku sebelumnya sempat minta uang kepada korban Rp 30 juta.
Baca: Kisah Patriotik Johny Gala, Siswa SMP yang Panjat Tiang Bendera Karena Tambangnya Putus
Apakah masalah uang tersebut jadi motif pembunuhan? Hingga kemarin polisi masih terus melakukan penyelidikan.
Ditemui pada Minggu (19/8/2018) di rumah duka, Rediani tak mampu membendung rasa sedihnya saat ditanya harapan keluarga dengan peristiwa kekejaman si anak tiri itu.
“Polisi harus menghukum pelaku seberat-beratnya karena telah membunuh kakak saya,” katanya sambil terisak.
Gunami merupakan istri ketiga dari Wayan Dika (ayah kandung pelaku). Dika telah meninggal pada awal tahun 2017 lalu.
Setelah sang suami meninggal, Gunami memutuskan kembali ke rumah bajang-nya di Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Dari perkawinannya dengan Dika, Gunami tidak dikaruniai anak.
Meski telah kembali ke rumah bajang, Gunami tetap memberikan perhatian kepada anak tirinya (pelaku Budi Astawa).
Kata Rediani, korban Gunami sering menawarkan diri untuk menanggung seluruh biaya, apabila pelaku Budi Astawa ingin melanjutkan sekolahnya.
"Sekolah tidak mau, tapi pelaku sering meminta uang kepada kakak saya," ujar Rediani.