TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Utara, Deddy Yevri Sitorus menyarankan kepada Pertamina agar segera mengambil langkah konkret untuk mencegah meluasnya kelangkaan LPG 3 Kg.
Menurut dia, Pertamina wajib menjamin ketersediaan dan stabilitas harga LPG 3 kg.
Baca: Susah Cari Gas LPG 3 Kilogram, Warga Batang Rela Antri Sampai 5 Jam
"Kalau ada spekulan, Pertamina harus tahu cara mengatasinya. Sesuai instruksi Pak Presiden Jokowi, jangan ada kenaikan harga LPG 3 kg," kata Deddy, melalui pernyataan tertulis, Jumat (31/8/2018).
Saran Deddy tersebut berdasarkan informasi bahwa masyarakat di sejumlah daerah mulai mengeluhkan kelangkaan LPG ukuran 3 kilogram.
Keluhan ini, kata Deddy, harus ditanggapi serius oleh Pertamina karena LPG 3 kg sangat dibutuhkan masyarakat dan supaya tidak ditunggangi kepentingan politik.
Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, dirinya berencana menemui Dirut Pertamina guna membahas ketersediaan gas LPG di seluruh daerah, khususnya Kalimantan Utara.
Pertemuan digelar dalam rangka mengetahui penyebab kelangkaan dan solusi yang diambil benar-benar menguntungkan masyarakat.
Deddy menyampaikan, keluhan masyarakat di Kalimantan Utara mengenai kelangkaan LPG 3 kg memprihatinkan.
Mengingat kebutuhan LPG 3kg di Kalimantan Utara cukup besar, pada 2017 mencapai 2,979.666 tabung dan pada 2018 mencapai 3.273.000 tabung.
"Pertamina harus bertindak cepat, harus bertanggung jawab. Jangan sampai kelangkaan gas ini meluas dan dipolitisasi sehingga merugikan Presiden Jokowi," ungkap Deddy, yang baru diangkat jadi warga kehormatan Suku Tidung tersebut.
Baca: Zulkifli Hasan Minta Pemerintah Serius Atasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Berdasarkan pernyataan Pertamina, kelangkaan LPG ukuran 3 kg merupakan siklus tahunan yang selalu mencapai puncaknya pada Juli-September.
Muncul dugaan, kelangkaan gas disebabkan ulah spekulan atau oknum pangkalan yang menjual gas ke pengusaha serta pedagang eceran.