"Pokoknya Kapolres Rohil dan sudah seluruh pejabat utama Kapolres Rohil sudah nyampai Tanjungbalai jam 01.00 WIB dan saya dampingi kerumah duka," sambungnya.
Terkait latar belakang kasus, Irfan sekali lagi menuturkan bahwa bukan kapasitas ia memberikan keterangan. Karena TKP bukan di Tanjungbalai.
Baca: Eko Purnomo Bingung Rumahnya Dikepung Bangunan Tetangga hingga Tak Punya Akses Jalan
Peristiwa penembakan terjadi pada Minggu (9/9/2018) sekitar pukul 23.00 WIB saat nelayan yang menumpangi KM Barokah Sari mencari kerang menggunakan alat Teg Telan di Perairan Bagan Siapi-api.
Tiba-tiba saja kapal KM Barokah Sari disorot lampu dari sebuah kapal.
Cahaya lampu yang sangat terang mengakibatkan nakhoda dan nelayan yang ada di KM Barokah Sari mengalami silau.
Kapal KM Barokah Sari langsung ditembak dan dikejar selama dua jam di perairan.
Korban Manggor terkena tembakan di samping kanan anjungan kapal, Agus terkena tembakan saat menggulung tali di Castel, dan Iwan terkena tembakan di dapur saat sedang menggambil karung tempat mengemas kerang.
Setelah itu Sumpel, Nakhoda KM Barokah Sari menginformasikan melalui radio ke kapal lain untuk meminta pertolongan.
Setelah kapal milik TNI datang, anggota TNI AD, menyarankan KM Barokah Sari untuk sandar di Posmat Panipahan dan langsung dibawa ke IGD untuk dapat perawatan pertama.
Namun belakangan korban meninggal dunia, dua korban kritis serta dua saksi mata dibawa ke Tanjungbalai.
Hasil pemeriksaan dokter di RSUD dr Tengku Mansyur, Tanjungbalai, korban Manggor meninggal dunia dan akan diautopsi di RS Jasmin Saragih Pematang Siantar.
Sedangkan korban kritis atas nama Agus dan Irwansyah dibawa ke RS Bhayangkara Medan. (cr9/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul Kapolres Rohil Sambangi Rumah Duka Nelayan Tanjungbalai yang Ditembaki OTK