TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Ketua umum DPN Pemuda Tani HKTI, Rina Saadah mengatakan bahwa potensi alam nusantara yang begitu subur seharusnya dapat diimbangi dengan meningkatnya taraf hidup para petani, berdasarkan hasil kunjungan-kunjungan ke daerah-daerah masih banyaknya para petani yang bertani dengan cara-cara tradisional.
Karena itu, Rina akan merubah pola fikir tradisional tersebut dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, sebagai Ketum DPN Pemuda Tani HKTI Rina menyampaikan bahwa Pemuda Tani siap melaksanakan program-program yang dimilikinya untuk mengembangkan dunia pertanian di Indonesia sehingga adanya peningkatan dari segi ekonomi bagi para petaninya.
"Perlunya revitalisasi pertanian dengan adanya regenerasi petani karena jumlah petani muda hanya 3,3 juta orang.sementara luas lahan pertanian kita saat ini 7.78 juta hektar," ungkap Rina Saadah disela-sela acara Tasyakuran.
Rina melihat potensi yang ada di pondok pesantren dan kondisi alam yang memiliki luas lahan pertanian yang sangat besar di Indonesia.
Maka Rina bertekad melahirkan Santri Tani yang siap menjadi salah satu pilar terwujidnua ketahanan pangan di Indonesia.
Rina Saadah memberikan Apresiasi kepada pemerintahn Pak Jokowi yang telah memulai reforma Agraria. Rina menegaskan Pilres sebagai agenda politik nasional harus sukses dan menjadi penanda upaya serius dari pemerintah untuk menyukseskan revitalisasi pertanian tersebut.
Acara Tasyakuran ini ditutup dengan makan bersama "ngaliwet" bersama para petani dan kepala Desa di Kabupaten Kuningan dan juga pemberian bantuan bibit kepada ratusan petani yang hadir.