TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mustakim (31) tega membunuh istrinya Amira (25), dengan cara menebas leher korban membabibuta, pada 2014 silam.
Mustakim pun ditangkap dan kemudian dirilis oleh Satuan Reskrim Polrestabes Makassar di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Selasa (25/9/2018) siang.
Pembunuhan sadis dilakukan Mustakim terhadap istri, Amira pada 16 Oktober 2014 ini, dirilis langsung Kasatreskrim Kompol Wirdhanto Hadicaksono.
"Ini kasus tahun 2014 tapi baru berhasil tertangkap pada tanggal 23 September 2018," kata Wirdhanto saat didampingi Kapolsek Biringkanaya Kompol Nugraha.
Kasus yang terjadi di Perumahan Grand Sudiang Residence blok B, Kecamatan Biringkanaya, Makassar baru tertangkap di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Kata Wirdhanto, kasus ini bisa diungkap setelah penyidik Mapolsek Biringkanaya Mapolrestabes Makassar melakukan koordinasi dengan tim Polres Ketapang.
"Kasus ini baru terungkap setelah tim kami berkoordinasi dengan tim penyidik Polres Ketapang dan pelaku ini berhasil diamankan," jelas Kompol Wirdhanto.
Setelah menghabisi istrinya pada 2014. Mustakim melarikan diri dari kejaran tim penyidik kepolisian, dia sempat ke Kota Bau-bau, Sulawedi Tenggara (Sultra).
Kemudiam ke Ambon, Maluku, Merauke, Papua Barat, lke Dobo, Maluku Tenggara, kwmudian ke Jakarta, lalu terakhir dia ke daerah Kabupaten Ketapang, Kalbar.
Selama pelarian, tersangka Mustakim yang diketahui berprofesi sebagai supir angkota dan truk ini, bertahan hidup selama pengejaran menjadi Supir truk.
"Setelah habisi nyawa korban, pelaku ini mengambil kalung emas korban dan menjual di pasar daya. Setelah itu baru pelaku ke pelabuhan," ujar Wirdhanto.
Lanjut Wirhanto, motiv Mustakim tega menghabisi istrinya memakai sebilah parang karena pelaku cemburu kepada korban dan curiga, ada selingkuhannya.
Sebelum tersangka Mustakim membunuh istrinya. Tersangka saat itu berusaha cek handphone korban dan akun Facebook (Sosmed) hingga terjadi pertengkaran.
"Waktu itu korban tidak terima karena akun facebooknya diperiksa, tersangka ini mengambil parang lalu menyerang korbannya," ungkap Wirdhanto. (dal)