News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Marak Perdagangan Pakaian Bekas di Maumere

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal pengangkut pakaian bekas di Perairan Loiwair, Dusun Nebe A, Desa Bangkoor, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Senin (24/9/2019)

Laporan  Wartawan  Pos-kupang.com, Eginius Mo’a

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE -  Penangkapan  kapal angkutan pakaian bekas alias  rombengan  ke Maumere,  Kabupaten  Sikka,  di Pulau  Flores,  Propinsi Nusa Tenggara  Timur  (NTT)  tidak menyurutkan perdagangan  pakaian bekas  di Kota Maumere.  

Penjualan  pakaian eks luar negeri    tetap  ramai setiap hari di Pasar  Alok, Kota Maumere dan di    segelintir  rumah warga di Kelurahan  Kota  Uneng,Kecamatan  Alok, Kota Maumere.

Di Pasar  Alok  tersedia  puluhan lapak  darurat  yang  khusus menjual pakaian bekas.

Transaksi  ini   ramai pada  hari  Sabtu  dan  Minggu  diminati   kelompok  kelas  menengah.

Ramainya   transaksi  pakaian bekas  di Maumere dimungkinkan  karena  para juragan  pakaian  bekas  kebanyakan domisili di Maumere.

Keterangan  dihimpun  POS-KUPANG,COM, Kamis (27/9/20p18)  siang menyebutkan pakaian  bekas didatangkan  dari  Singapura melalui  Negera  Timor  Leste. 

Selanjutnya   dengan  kapal-kapal kayu  diangkut  dari  Timor Leste  melalui  jalan-jalan  tikus  ke Maumere.

Sebelum  penangkapan oleh Kapal Bea dan  Cukai dua  tahun silam,  kapal  kayu angkutan pakaian rombengan melakukan bongkar   barang di  Pelabuhan Rakyat  (Pelra)  Wuring.

Namun semenjak  kejadian itu, para juragan  mengalihkan pembongkaran  barang di  pantai-pantai di arah  timur  sekitar  30-an Km  dari Kota  Maumere. 

Pakaian  bekas  diangkut dengan  truk  menuju ke gudang para juragan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini