TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Slamet Pujianto alias Mety tewas dibunuh teman dekatnya Eko Tego Firmansyah.
Korban ditemukan tewas di rumah kontrakannya Dusun Klengoan Desa Arjosari Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan, 26 September lalu.
Tersangka selain menjadi teman dekatnya, juga merangkap sebagai pacarnya.
Sekadar diketahui, korban adalah waria yang setiap hari membuat kue untuk dijual.
Baca: Seorang Pemuda di Tangerang Tusuk Bibinya dengan Obeng Karena Tepergok Mencuri Uang
Sebelum tewas, korban dan tersangka sempat berhubungan intim.
Setelah korban lemas, tersangka melakukan aksinya.
"Korban sedang tiduran di depan pintu kamar kemudian tersangka menggasak korban dengan sangkur yang sudah dipersiapkan dari rumah tersangka," kata Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo.
Rizal menjelaskan, tersangka ini sungguh nekat dan sangat berani.
Baca: Ratusan Narapidana dan Tahanan Kabur Setelah Membakar Rutan Donggala
Tersangka menusuk leher korban sebanyak tiga kali, menyanyat lengan kanan tiga kali dan terakhir menusuk perut korban sebanyak dua kali.
"Di lokasi korban sudah tewas. Setelah korban tak berdaya, tersangka bergegas meninggalkan rumah korban dan membawa sejumlah barang milik korban," terangnya.
Dijelaskan Rizal, sejumlah barang berharga yang dibawa tersangka adalah uang Rp 3 juta, sepeda motor, dan handphone milik korban.
Baca: Dipicu Keinginan Napi Bertemu Keluarga Pasca-Gempa dan Tsunami, Kerusuhan Pecah di Rutan Donggala
"Hp, sepeda motornya masih utuh dan berhasil kami amankan. Sedangkan uangnya sudah habis digunakan untuk kebutuhannya," tambah Kapolres Pasuruan Kota ini.
Saat ini, jajaran Polres Kota Pasuruan masih mendalami kasus tersebut.
Kapolres berjanji akan merilis kasus ini pekan depan.
Seperti yang diberitakan SURYAMALANG.COM sebelumnya, kematian Slamet Pujianto itu membuat M Yunus (69) ayah Slamet terpukul.
Ayah Slamet langsung datang ke rumah kontrakan anaknya.
Ia baru saja bertemu dengan anaknya seminggu yang lalu.
"Ia pulang ke rumah dan kasih uang Rp 50.000 ke saya," kata M Yunus kepada Surya sambil menahan air mata.
Menurut dia, anaknya tersebut baik.
Anaknya sangat nurut kepada orangtua. Bahkan, kebutuhannya bersama ibunya dicukupi sama dia.
"Selain kasih uang Rp 50.000 ke saya, dia juga sempat minta maaf ke ibunya. Dia sudah marah dan jengkel karena ibunya banyak hutang dan dia yang melunasinya. Setelah itu gak komunikasi lagi. Biasanya ya seminggu sekali pulang," terangnya.
Penulis: Galih Lintartika
Berita ini sudah tayang di suryamalang.com dengan judul: Begini, Waria Pembuat Kue Di Pasuruan Tewas Dihabisi Teman Dekatnya