News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minuman Berenergi yang Sebabkan 56 Siswa Sayat Tangan Terindikasi Zat Benzo, Simak Fakta Lainnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Minuman berenergi yang diduga mengandung zat benzo dan dikonsumsi 56 siswa SMP yang sayat tangan, diketahui dijual bebas di pasaran.

Berikut 8 fakta kasus 56 siswa SMP sayat tangan usai minuman berenergi mengandung zat benzo:

1. Harganya terjangkau

Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pekanbaru, Kombes Pol Sukito saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, mengatakan, minuman berenergi ini harga perkemasanya sangat terjangkau.

Maka tidak heran jika anak-anak sekolah pun mampu untuk membelinya.

Baca: Kota Palu Mencekam, Air Teluk Palu Sudah Naik

Berdasarkan penelusuran Tribunpekanbaru.com, minuman dengan kemasan warna-warni ini dijual seharga Rp1.000 per cup dengan isi 175 ml.

2. Dilarang untuk ibu menyusui dan anak-anak, tapi faktanya dijual bebas dekat sekolah

Ada anjuran, minuman tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil dan menyusui dan anak-anak.

"Tapi kenyataannya, produk ini dijual bebas di dekat anak sekolah. Mestinya penyalurannya tidak dijual bebas atau di dekat sekolah kalau memang ada anjuran seperti itu," tutur Sukito.

3. Terindikasi mengandung Zat Benzo

BNNK Pekanbaru sudah melakukan assessment dan interogasi terhadap puluhan siswa SMP itu.

Setelah dilakukan pengecekan dengan alat khusus terhadap urine, ternyata murid yang mengonsumsi lebih dari 2 kemasan minuman berenergi itu, terindikasi positif zat benzo.

Sukito menyatakan, dari hasil assessment yang dilakukan, yang terindikasi urine-nya mengandung zat benzo sekitar 56 orang.

"Kalo nggak salah benzo itu di kedokteran untuk anastesi (bius), jadi disayat tidak terasa sakit," ulasnya.

Sukito menuturkan, dari kemasan produk itu, pihaknya tidak menemukan ada tertera zat benzo.

4. Lihat tayangan Youtube dan efek kebas

Siswa SMP yang sayat tangan itu mengaku lihat tayangan Youtube dan minum minuman berenergi itu sebelum sayat tangan.

"Mereka mengaku melihat tayangan dari YouTube, dicoba dengan mengonsumsi itu (minuman berenergi), mungkin sakitnya kurang, rasanya seperti agak kebas," ungkap Sukito.

5. Tunggu hasil uji Lab BBPOM

Diungkapkan Sukito, sampel minuman energi tersebut kini sedang dalam proses uji laboratorium di BBPOM.

"Sedang uji laboratorium di BBPOM, kemarin (Kamis) kita kirim. Apa kaitan reaksi dan kandungan minuman itu, berbahaya atau tidak, sedang didalami," sebut Sukito.

6. Berawal dari kecurigaan sekolah

Dikisahkan Sukito, mulanya, Kepala SMP tersebut menyampaikan kecurigaannya terhadap murid-muridnya. Dimana, ditangan mereka ada luka bekas goresan.

"Jadi Kepala Sekolah ini curiga, apakah anak-anaknya seperti itu karena ada dugaan pengaruh narkoba atau seperti apa. Jadi minta tolong didalami kenapa anak muridnya begitu," kata Sukito saat dikonfirmasi.

7. Minum lebih sekali dan terasa segar

BNNK Pekanbaru melakukan assessment dan interogasi terhadap para murid SMP itu.

Mereka mengaku, tidak pernah mengonsumsi narkoba.

Melainkan, mereka ternyata meminum minuman berenergi tersebut.

Bahkan ada yang sampai 2, 3, bahkan 4 kali dalam sehari.

"Kita tanya, bagaimana rasanya. Mereka bilang rasanya segar, kalau nggak minum ada yang kurang, jadi ketagihan," beber Sukito.

8. Razia rutin

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengaku sudah mengetahui soal temuan itu.

"Ini didapati saat kita gelar razia rutin, dilihat ada anak prilaku anak yang aneh-aneh. Ada yang gores-gores tangan. Kita minta BNN datang. Bukan dia sakau, atau apa namanya itu di sekolah, bukan," tegas Abdul Jamal.

Dia menerangkan, memang sempat ada kecurigaan, prilaku anak itu dipicu setelah mengonsumsi minuman tertentu.

"Tidak pun di sekolah, dijual di luar ada," sebutnya.

Untuk itu Abdul Jamal mengimbau, selain sekolah, orangtua dan orang di lingkungan sekitar dapat lebih berperan aktif untuk mengawasi anaknya.

"Sampai sekarang kita belum dapat laporan resmi (terkait hasil tindak lanjut terhadap minuman itu). Dari saya mungkin itu saja ya," tandasnya.

Terkait hal ini, Tribunpekanbaru.com mencoba mengonfirmasi ke pihak sekolah terkait.

Saat disambangi, Sabtu (29/9/2018) siang, tampak beberapa anak murid keluar dari pekarangan sekolah.

Saat ditanyai soal adanya temuan murid yang menyayat tangan tersebut, beberapa diantara mereka mengaku tak tahu.

"Tidak tahu bang," katanya sambil berlalu.

Tribunpekanbaru.com lalu mencoba untuk menemui guru di SMP itu.

Seorang guru yang berhasil Tribun temui, tak menampik jika memang ada temuan tersebut.

"Udah lama itu pak," ujar dia.

Saat Tribunpekanbaru.com menyampaikan hendak menemui Kepala Sekolah guna mengonfirmasi hal ini, guru tersebut menyatakan jika Kepala Sekolah sedang tidak di tempat.

"Kepala Sekolah lagi tidak di tempat pak. Nomor (HP)nya lupa saya, ada di WA. Cuman HP saya mati," akunya.

Sebelumnya, sebuah informasi beredar tentang 56 orang siswa di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru yang menyayat tangannya.

Ternyata usut punya usut, sebelum melakukan aksi nekat itu, mereka diduga habis mengonsumsi minuman energi. (Harismanto)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 8 Fakta Kasus 56 Siswa SMP Sayat Tangan Setelah Minum Minuman Berenergi. Tes Urine Positif Zat Benzo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini