Saat itu, keluarga sempat menghubungi Dewa Yoga namun hasilnya nihil. Nomor telepon yang dihubungi tak tersambungkan.
Hal itu pun semakin membuat keluarga panik dan cemas. Istri Dewa Yoga bersama iparnya pun berangkat menuju Palu bertujuan mengetahui kebenaran kabar tersebut.
Dari informasi dua teman Dewa Yoga di Palu, Setiadi dan Muhdi, sebelum kejadian gempa bumi mereka bersama-sama di hotel.
Kemudian sekitar pukul 16.00 Wita, kedua temannya mengajak Dewa Yoga membeli makananan ke luar hotel.
Saat itu Dewa Yoga meminta kedua temannya untuk menunggu di lobi hotel dan ia menyusul.
Beberapa waktu berselang gempa berkekuatan 7.4 SR mengguncang Kota Palu. Dua temannya yang sedang berada di lobi hotel pun lari keluar hotel menyelamatkan diri.
Sementara Dewa Yoga masih berada di kamar hotel.
“Terakhir, kami mendengar kabar katanya Yoga selamat. Tetapi hingga saat ini belum jelas kabar tersebut. Kabarnya, di tengah reruntuhan hotel ia sempat meminta bantuan melalui pipa paralon kepada petugas hotel agar dapat keluar dari reruntuhan bangunan hotel. Kabar itu kami terima dari temannya,” tutur Dewa Dwipa.
“Hingga saat ini kami belum mendapat kabar apakah Dewa Yoga selamat atau tidak," lanjutnya dengan nada pelan.
Meskipun begitu, Dewa Dwipa beserta keluarga tetap sangat berharap Dewa Yoga selamat agar dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
Dari Palu dilaporkan, Tim SAR menemukan enam korban yang selamat dan tujuh meninggal dunia di Hotel Roa-Roa, kemarin.
Dua jenazah yang ditemukan di tangga darurat hotel, sudah berhasil dievakuasi. Satu di antara dua korban itu merupakan atlet paralayang asal Jawa Timur.
Hotel Roa-Roa menjadi salah satu tempat yang memakan korban cukup banyak. Sebanyak 50-60 orang diduga masih tertimbun di bawah puing-puing hotel delapan lantai ini.
Hotel Roa-Roa merupakan hotel bintang tiga yang memiliki akses yang dekat dengan Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 10 menit.
1.235 Meninggal