News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Turis di Bali Panggil Pijat Gojek, Sempat Syok Lihat Punggung, Lalu Heran Rasakan Hasilnya

Penulis: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candise dan Matthew Raison saat di Bali. Heran saat pertama kali rasakan kerokan.

TRIBUNNEWS.COM - Ini adalah kisah warga Australia bernama Candise Raison dan suaminya, Matthew, saat berlibur ke Bali.

Ia menceritakan kisahnya ini ke media Inggris, The Daily Mail, yang kemudian dilansir pada 5 Oktober 2018

Kepada The Daily Mail, Candise menceritakan, saat di Bali, ia dan suaminya merasa sangat kelelahan.

Matthew juga mengeluhkan rasa sakit di punggungnya kambuh.

Sudah 3 tahun belakangan, Matthew kerap mengeluhkan sakit di punggungnya yang kerap mengganggu.

Candice kemudian memanggil jasa pijat lewat aplikasi Gojek.

Setelah tiba giliran Matthew, pemijat Gojek itu kemudian menawari dia sesuatu.

Pemijat itu menawari, dia bisa mengeluarkan 'Naga Merah' dari tubuh Matthew.

Baik Candice dan Matthew tak paham dengan maksud si pemijat.

Candice mengira ini adalah semacam pengobatan tradisional dengan cara klenik.

Candice pun setuju saja.

"Aku tak tahu apa yang anda maksud, tapi suamiku ini akan mencoba segala macam pengobatan. Silakan saja!," kata Candice.

Ternyata, Naga Merah yang dimaksud oleh pemijat itu adalah kerokan.

Menurut Candice, si pemijat mengeluarkan koin, lalu menggoreskannya ke punggung Matthew.

"Besok, Naga Merah akan keluar," ujar si pemijat.

Esoknya, punggung Matthew penuh dengan tanda garis merah.

Baik Candice dan Matthew sempat syok melihat tanda merah di punggung ini.

Tapi, karena Matthew malah merasa tubuhnya enak dan segar, mereka berdua kemudian hanya tertawa saja melihat tanda kerokan ini.

"Kami semua tertawa sampai menangis," ujar Candice.

Candice pun mengaku terkejut, karena hasil kerokan ini justru memberikan kejutan buat mereka.

Matthew, sebelumnya mengalami sakit punggung yang kerap kambuh dalam 3 tahun terakhir.

Tapi, setelah kerokan, sakit punggung itu ternyata tak lagi muncul.

"Dia tak pernah lagi mengeluhkan sakit punggungnya lagi setelah itu!," kata Candice.

Candice juga menceritakan, kekhawatirannya semula bila tanda merah itu adalah bekas luka, tidak terjadi.

Seperti halnya kerokan, tanda merah itu berangsur-angsur hilang dalam 5 hari.

"Dia (Matthew) sepertinya akan mencoba lagi, karena dia begitu menikmati hasilnya," ujar Candice.

Kerokan sebetulnya bukan teknik terapi yang hanya ada di Indonesia.

Di China, terapi semacam ini disebut gua sha.

Sebuah terapi yang memanfaatkan sisi koin atau sendok yang kemudian digosok secara pararel di punggung atau dada.

Sementara di Vietnam dan Kamboja, kerokan dikenal dengan sebutan cao gio.

Metode ini diyakini bisa melepaskan material buruk dari tubuh yang sedang tidak sehat atau sakit.

Biasanya dipakai untuk mengusir rasa lelah, kaku, dan cedera otot sehingga tercipta aliran darah baru.

Di Indonesia kerokan diyakini ampuh untuk mengusir masuk angin walau dalam ilmu kedokteran sendiri tidak mengenal yang namanya sakit masuk angin. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini