Tanpa pikir panjang Winda, Mama, dan adiknya keluar rumah dan berlari menyusuri jalan di depan rumahnya yang kini telah sejajar dengan atap rumahnya.
"Ketika kami melintasi jalanan depan rumah, kita seperti berjalan di atas ombak. Karena jalanan naik turun dan gelap," sambung Winda.
Kendala lain saat itu menurut Winda adalah cahaya. Listrik yang mati membuat suasana menjadi gelap gulita dan jalan hampir tidak terlihat.
Namun beberapa saat kemudian Winda dan keluarganya melihat nyala api yang mulai berkobar di beberapa titik. "Beberapa tempat terjadi kebakaran, tidak tahu kenapa, tapi cahaya dari api menuntun kami ke atap rumah tetangga, yang ternyata sudah ditempati oleh beberapa orang tetangga yang juga selamat," papar Winda kemudian.
Keluarga Winda dan beberapa tetangganya, yang dituntun dari cahaya api kebakaran, akhirnya memutuskan melompati atap-atap rumah tetangganya untuk mencari tempat yang lebih aman.
Drama malam itu berakhir saat kelompok warga tersebut menemukan tempat aman di kawasan sebelah komplek rumahnya. Dan ketika hari mulai terang, keluarga Winda yang telah mengetahui kejadian di Perumnas Balaroa tersebut berhasil menemukan Winda beserta Mama dan adiknya.
Setelah bermalam di Jalan Belimbing, kemudian ke Mamboro, Winda, Mama dan adiknya akhirnya diungsikan ke kediaman keluarganya di kawasan Pantai Barat.