Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALU - Rusli Abidin terlihat sedang mengais reruntuhan puing yang menimbun rumahnya di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah.
Diantara tumpukan reruntuhan itu ditemukan rangka sepeda motor antik kesayangannya yang kini sudah tak berbentuk.
Itu adalah satu-satunya harta miliknya yang masih bisa terlihat setelah bencana gempa dan likuifaksi meluluhlantakan Perumnas Balaroa.
"Ini rangka sepeda motor antik saya, pas kejadian ini saya parkir di teras rumah tapi sekarang ditemukan disini," kata Rusli, Senin (8/10/2018).
Baca: BNPB Ajukan Dana Tambahan untuk Rampungkan Proses Tanggap Darurat di Sulteng
Rusli menceritakan sepeda motor antik itu aslinya berwarna kuning.
Aslinya sepeda motor itu adalah sepeda yang ia modifikasi sendiri men‎jadi sepeda motor.
"Ini batangan BMX, sudah lama saya punyanya sekarang tinggal rangkanya saja," kata Rusli.
Lantaran tinggal menjadi satu-satunya harta benda yang masih bisa ditemukan, serta sudah memiliki banyak kenangan, ia pun tetap membawa rangka motor tersebut.
"Ini mau saya bawa ke tempat pengungsian mau saya museumkan saja buat kenang-kenangan," kata Rusli.
Dalam musibah kali ini, satu anak Rusli sampai saat ini belum ditemukan.
Diduga kuat, sang anak tertimbun bersama material rumahnya yang ada di Jalan Melati II Perumnas Balaroa.
"Istri sama anak saya selamat, tapi ada satu anak saya namanya Dea Novita Abidin 12 tahun belum ditemukan," kata Rusli yang matanya tampak berkaca-kaca.