TRIBUNNEWS.COM, SIGI - Ibnu Sahab Ababil (4) kini sudah bisa tertawa dan bermain dengan teman-temannya di Desa Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Mengenakan kaus bola dan topi caping ala petani, Ibnu tampak begitu lucu ketika diminta untuk berfoto.
Baca: BNPB: Korban Tewas Gempa-Tsunami Sulteng Mencapai 2.073 Orang
Meski tak bersuara, tingkah yang dilakukannya ini seolah ia tidak pernah merasakan bencana besar yang baru saja dialaminya.
Ibnu adalah seorang anak yang menjadi korban saat gempa mengguncang wilayah Sigi pada Jumat (28/9/2018).
Saat gempa terjadi, Ibnu sempat tertimpa pintu rumahnya dan hanya tinggal kepalanya saja yang terlihat.
"Seandainya tidak cepat diangkat mungkin dia akan ketiban beton rumah," kata ayah Ibnu, Salam (41) ditemui di Desa Salua, Rabu (10/10/2018) kemarin.
Baca: Amien Rais Ngaku Dimuliakan Penyindik saat Diperiksa, Pakar Mikro Ekspresi Beberkan Fakta Sebenarnya
Salam menceritakan, setelah berhasil mengangkat Ibnu, situasi di rumahnya sudah mencekam.
Dinding depan rumahnya sudah retak sehingga ia memutuskan untuk loncat keluar melalui pintu belakang menuju kebun cokelat.
"Kita keluar lompat ke jurang di kebun cokelat sana itu lewat pintu belakang," katanya.
Selama Jumat malam itu, Salam dan keluarganya terpaksa tidur di depan sebuah warung milik tetangganya.
Tenda pengungsian belum terpasang karena setelah gempa terjadi, hujan deras melanda wilayah itu.
"Kita semua tidur didepan sini pas hari pertama gempa," ucapnya.
Meski kini tempat tinggalnya hancur tak berbentuk, salam bersyukur keluarganya tak ada yang menjadi korban jiwa dalam musibah besar ini.
Baca: Sejarah Politik Jokowi Bersih dari Masa Lalu
Terlebih, putra bungsunya yakni Ibnu sepertinya sudah bisa melupakan kejadian nahas yang dialaminya sewaktu gempa terjadi.
"Yang penting semua selamat. Ibnu saat gempa hanya luka ringan saja di kaki dan dengkulnya, tapi sekarang sudah tidak apa-apa," kata Salam.
Penulis: Elga Hikari Putra