News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keluarga Angkat Bicara, Begini Kabar Terkini Rini Puspitawati, Korban Laka Honda CRV di Sarangan

Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangkai mobil CRV yang masuk ke jurang sedalam 200 meter di Jalan Raya Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur pada Sabtu (13/10/2018).

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Beberapa hari lalu, nama Rini Puspitawati (26) menjadi trending di google akibat peristiwa kecelakaan yang dialaminya. 

Saat kejadian, Rini mengemudi mobil compact crossover SUV merek Honda CRV warna putih, keluaran 2018, bernomor polisi T 1201 EJ, yang terjun ke jurang Sarangan sedalam 200 meter pada Sabtu (13/10/2018). 

Dalam kecelakaan itu, teman pria Rini, Ragil Supriyanto (34) yang berada satu mobil meninggal dunia di tempat. 

Sementara Rini dikabarkan mengalami luka berat. 

Lalu, bagaimana kabar wanita cantik asal Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu sekarang?

Kondisi mobil Honda CRV yang terjun ke jurang sedalam 200 meter di Sarangan, Magetan. (ist)

Kondisi Rini Puspitawati kini membaik dan menjalani pemulihan di  RSUD dr Soedono, Madiun.

Rini Puspitawati pada Sabtu (13/10/2018) lalu, telah dirujuk di RSUD dr Soedono.

Rini masih belum sadar setelah menjalani operasi untuk mengambil cairan yang masuk ke paru-parunya, Senin (15/10/2018) sore di RSUD dr Soedono.

Sebelumnya, Rini sempat dirawat di RSUD dr Sayidiman, Magetan, selama dua hari.

Kakak kandung korban, Wiwik (33) mengatakan kondisi adiknya sudah mulai membaik.

Saat ini adiknya masih di rawat di ruang ICU RSUD dr Soedono, Kota Madiun.

"Senin (15/10/2018) sore kondisinya stabil langsung dirujuk ke sini, dibawa ke sini.

Setelah diperiksa kondisinya stabil, dilakukan operasi kecil untuk mengambil cairan di paru-paru," kata Wiwik saat ditemui di RSUD dr Soeodono, Kota Madiun, Rabu (17/10/2018) siang.

Ia menuturkan, karena masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU, tidak ada yang diperbolehkan masuk kecuali keluarga korban.

"Yang boleh besuk hanya pihak keluarganya, soalnya di ICU harus steril, butuh ketenangan," katanya.

Keluarga Rini Puspitawati (26), kini tidak berani membuka media sosial.

Banyaknya netizen yang menghujat serta kabar hoax tentang kondisi adiknya, membuat keluarga Rini atau Rindu tidak berani membuka Facebook dan Instagram.

Selain itu, ada banyak foto kondisi Rini yang penuh luka pasca kecelakaan.

"Di media sosial hampir setiap hari. Saya sampai nggak berani buka Facebook, setelah adik saya mengalami kecelakan.

"Takut lihat gambar, berita-berita bohong, kan bikin saya kesal, bikin emosi," kata kakak kandung korban, Wiwik (30), saat ditemui di ruang tunggu pasien di RSUD dr.Soedono, Rabu (17/10/2018) siang.

Ia mengatakan, sejak hari pertama pasca kecelakaan, sudah beredar kabar yang menyebut adiknya meninggal dunia.

Tak hanya itu saja, adiknya juga dikabarkan mengalami luka parah.

"Sama sekali tidak ada patah tulang, di media sosial itu kan dikabarkan, kakinya patah, tangannya patah, hidungnya patah, padahal tidak.

Hanya luka lebam di mata, luka robek di dada kanan, dan juga luka dalam, sama luka lecet-lecet," katanya.

Suami Wiwik, Sumarno (42) menceritakan, pada Senin (15/10/2018) setelah barang-barang milik Rini dari lokasi kejadian diserahkan kepada pihak keluarga, segera ia menutup akun Instagram milik Rini.

Dia tidak ingin, netizen atau orang lain menyalahgunakan foto atau menghujat di akun adik iparnya.

"Sudah saya matikan. Senin sore kan baru bisa diambil barang-barangnya."

"Dompet, uang, semuanya masih ada. Mungkin sebagian kecil yang hilang, yang kami tidak tahu," kata kakak ipar, Rini saat ditemui di RSUD dr.Soedono.

Wiwik menambahkan, tak hanya pihak keluarga yang emosi ketika membaca komentar netizen di media sosial, tetapi juga dari teman-temannya.

Ia berharap pemberitaan mengenai adiknya di media sosial segera menghilang.

"Mungkin sekarang masih hangat-hangatnya, nanti kalau sudah seminggu, sudah ada berita lain kan nanti bosen. Kalau dengar ya emosi, tapi biarlah nanti capek sendiri jempolnya," imbuhnya. 

Ruang ICU RSUD dr.Soeodno tempat Rini Puspitawati (26), pengendara Honda CR-V yang menjadi korban kecelakaan tragis di jurang sedalam 200 meter, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (13/10/2018) lalu, dirawat. (surya/rahadian bagus priambodo)

Kronologi kecelakaan Rini Puspitawati

Menurut sejumlah saksi mata, mobil CRV yang dikendarai Rini Puspitawati melaju dari arah Sarangan, Magetan (Barat) menuju Magetan kota (Timur).

Menurut sejumlah saksi mata, mobil CRV yang melaju dari arah Sarangan, Magetan (barat) menuju Magetan kota (timur).

Sesampai belokan atas kebun stroberi, mobil nahas itu malah melaju kencang dan terbang ke jurang sedalam 200 meter.

"Saya tahu ada mobil terbang dan terdengar letusan, blar. Seorang penumpangnya laki-laki terlempar keluar, sedang pengemudinya seorang perempuan terjepit badan mobil," kata Suparno, warga Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, pemilik kebun tempat mobil CRV mendarat kepada Surya, Sabtu (13/10/2018).

Saat ditemukan, lanjut Suparno, laki-laki yang kemudian diketahui bernama Ragil Supriyanto jauh dari tempat mobil mendarat dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

"Kalau sopirnya, perempuan cantik masih hidup meski dalam keadaan terjepit dan dibawa ke rumah sakit Magetan," kata Suparno.

Kapolsek Plaosan, Resor Magetan AKP Sukono menyebutkan, dari sejumlah keterangan yang dikumpulkan unit Kecelakaan Lalu Lintas setempat, mobil yang melaju dari arah Barat, Sarangan itu melaju cukup kencang dan menabrak guardrail (pagar pengaman) dan terbang terjun ke jurang sebelah Barat kebun stroberi.

"Diduga mobil itu berjalan lurus dan tidak ada tanda-tanda mengerem, saat berada di belokan tajam hingga menabrak pagar pengaman dan jatuh ke persawahan," kata AKP Sukono.

Kondisi mobil CRV keluaran terbaru itu ringsek dan kemungkinan besar tidak bisa diperbaiki.

"Kedua korban dilarikan ke RSUD dr Sayidiman, Magetan. Korban meninggal ditempatkan di ruang jenazah setempat," kata Kapolsek.

Honda CR-V putih nopol T 1201 EJ yang terjun ke jurang di Sarangan, Magetan sedalam 200 meter, Sabtu (13/10/2018). (KOMPAS.COM/SUKOCO)

Proses Evakuasi mobilnya menjadi tontonan wisatawan yang menuju Sarangan maupun sebaliknya.

"Proses evakuasi mobil yang terjun ke jurang itu memakan waktu hingga tiga jam.

"Lamanya proses pengangkatan mobil itu selain medan tempat kejadian perkara (TKP), juga padatnya arus lalu lintas yang melintas dari Sarangan dan sebaliknya," kata Kepala Unit Kecalakaan Lalu Lintas (Kanit Laka Lantas) Polres Magetan, Iptu Yudi Wiyanto kepada Surya, Minggu (14/10-2018).

Menurut Iptu Yudi Wiyanto, penanganan evakuasi mobil yang ditumpangi model/pemandu lagu dan kontraktor sebagai pasangan gelap itu dilakukan warga Sarangan setempat dengan cara ditarik truk milik warga dan dibawa ke tempat barang bukti Laka Lantas Polres Magetan.

"Tim evakuasi dari Polres dan warga Sarangan. Kami agak kesulitan, karena medan tempat jatuhnya mobil itu, jauh dari jalan sehingga kami harus mendereknya terlebih dahulu baru ditarik ke atas truk," kata Iptu Yudi Wiyanto.

Supri salah satu pemilik lahan yang dilewati kendaraan saat evakuasi bangkai mobil, yang tanaman kentangnya rusak, mendapat ganti, meski tidak memadai.

"Tanaman kentang milik saya yang rusak karena dilalui menderek bangkai mobil, semua diganti. Tapi kalau dibandingkan hasil panen ya tidak memadai. Tapi tidak apa apa, ini musibah," kata Supri. (Surya/Rahadian Bagus)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Di Luar Dugaan Kondisi Terkini Rini Puspitawati, Model Cantik yang Kecelakaan Tragis di Sarangan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini