Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Sebanyak 23 desa yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Lumajang setiap hari mendapatkan pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.
Desa yang kekeringan itu antara lain Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Gucialit, dan Kedungjajang.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, mengatakan setiap hari pihaknya mengirimkan air memakai enam tangki untuk enam kecamatan itu.
"Setiap hari ada enam tangki air bersih dikirimkan. Setiap tangki enam kali pulang pergi mengirim air ke masing-masing kecamatan. Per tangki berisi 5 ribu liter air bersih," ujar Wawan kepada Surya yang ditemui di kantor BPBD Lumajang, Rabu (24/10/2018).
Distribusi air bersih ini, kata Wawan, sudah berlangsung selama hampir empat bulan. Aktivitas ini terjadi setiap tahun.
Desa yang kesulitan air bersih setiap musim kemarau berada di kawasan dataran agak tinggi dan tandus.
"Mereka yang kesulitan air bersih karena antara lain tidak terjangkau PDAM, dan juga sumber air di daerahnya kecil. Sumur juga mengering karena kawasan kering," lanjut Wawan.
Ia mengaku distribusi air bersih dari BPBD hanya menjadi solusi jangka pendek. Dia mengharapkan ke depan ada kerjasama tiga pihak untuk mencari solusi atas keterbatasan pasokan air bersih di sejumlah desa tersebut.
Kerjasama itu, lanjutnya, terjalin antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Pelaku usaha bisa membantu melalui dana CSR (company Social Responsibility) mereka.
selain mengharapkan distribusi air bersih dari pemerintah daerah, sejumlah warga yang kesulitan air bersih juga rela membeli air ke daerah yang masih memiliki pasokan air bersih.
Sulitnya air bersih di sejumlah desa ini diharapkan selesai seiring datangnya musim penghujan mendatang.
Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan akan turun secara merata di Kabupaten Lumajang pada pekan kedua bulan November.