"Dia ngomong ke teman saya, jangan sering-sering ngajak saya melaut, nanti kalau meninggal di laut susah dicari. Terus teman saya sambil bercanda bilang, ya kalau hilang di laut nanti saya bisa kok menariknya," kenang Zulkifli yang tampak tegar melepas kepergian Dede, Senin (5/11/2018) malam.
Pribadi Dede di mata keluarga, dikenal sebagai sosok yang agamis, rendah hati dan pendiam.
Ia juga dikenal sebagai pekerja keras.
Perempuan yang menjabat sebagai kepala keuangan di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang ini pun, sedang melanjutkan studinya di Jakarta.
Sehingga kerap bepergian tiap minggunya untuk urusan kuliah.
Namun, kali ini kepergian Dede ke Jakarta, untuk menemui anaknya yang sedang berada di Pondok Pesantren.
Kepergian Dede meninggalkan dua orang anak perempuan yang berusia 17 tahun dan 9 tahun.
Menurut penuturan Inu, adik kandung Dede, dia tak sempat bertemu dengan kakaknya itu saat hendak pergi ke Jakarta.
Sebab kesibukannya bekerja membuatnya tak menyaksikan raut wajah kakaknya pada hari keberangkatan menuju Jakarta.
Inu mengatakan, Dede yang merupakan anak ke-4 dari lima bersaudara itu, sempat menelepon kakak mereka.
Dalam percakapan itu, Dede sempat mengucapkan permohonan.
Namun sama sekali, pihak keluarga tak terbesit akan pertanda itu.
"Dia menelepon kakak, katanya nanti tolong aku. Kata itu berulang diucap. Kakak saya yang ditelepon itu nanya, kamu habis tiket ya? Terus dijawabnya enggak. Dia cuma ngomong, nanti tolong aku," terang Inu.
Sehari sebelum kejadian pun, Dede kembali menghubungi kakaknya.