"Mereka ini sudah bersekongkol sudah lama. Dan mereka spesialis pencurian rumah kosong antar kota. Di Kota Pasuruan saja sudah dua rumah yang pernah dibobol, belum di kota dan kabupaten lainnya," terangnya.
Menurut Kasat, dalam pemeriksaan awal, ketiganya ini memiliki peran masing-masing.
Pasutri Husni dan Cristy berperan sebagai mencari sasaran.
Cristy ini yang menggambar dan mempersiapkan rumah yang akan dibobol.
Sedangkan Husni bertugas sebagai pengemudi.
Mereka datang menggunakan mobil Honda Brio sewaan lalu masuk dengan cara merusak gembok gerbang.
Mereka mengacak-acak dan mencari barang berharga di dalam rumah korban.
"Setelah itu mereka mengambil barangnya dan dibagi rata. Hasil dari curian mereka dibagi bersama dan masing-masing digunakan untuk membiayai hidup. Ini masih akan kami kembangkan lagi," pungkas dia.