TRIBUNNEWS.COM, MADINA -- Intensitas curah hujan tinggi sejak Rabu membuat sejumlah daerah di Kabupaten Mandailingnatal (Madina) terdampak bencana banjir.
Selain banjir, yang merendam sejumlah rumah warga, longsor juga terjadi di beberapa lokasi. Dampaknya, akses transportasi lumpuh.
Sebanyak 13 kecamatan di Madina terkena bencana banjir, sekitar 78 unit rumah hanyut atau hancur, dan 300 warga menjadi korban.
Di antaranya Kecamatan Linggabayu, Kecamatan Panyabungan, Kecamatan Kotanopan, Kecamatan Tambangan, Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Batangnatal, Kecamatan Nagajuang dan Kecamatan Panyabungan Timur.
Sebagian warga mengungsi ke rumah saudara atau kerabat mereka, yang bebas banjir. Ada juga warga yang memilih mengungsi ke Gedung Serbaguna Panyabungan, Madina.
Satu di antara para pengungsi adalah Agus. Ia merupakan warga Kompleks Pinago, Kelurahan Pidoli, Kecamatan Panyabungan.
Rumah Agus, yang tak jauh dari aliran Sungai Batang Gadis, hanyut diterjang bencana banjir.
Agus mengaku, dirinya selamat karena mengungsi sebelum banjir menerjang rumah mereka. Agus baru tahu rumahnya hanyut pada Kamis pagi.
"Saat ada tanda-tanda air naik, saya sama istri dan anak pergi keluar rumah. Baru tadi pagi tahu kalau rumah saya hanyut," kata Agus, Kamis.
Agus tidak sendiri. Berdasar informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Madina Yasir, sekitar 300 hingga 400 warga dari 13 kecamatan turut terdampak banjir.
"Kira-kira untuk rumah ada 78 yang hanyut atau rusak. Kalau pengungsi sekitar 300 atau 400. Mereka kebanyakan masih dikondisikan di rumah keluarga, belum (ditempatkan di posko pengungsian) karena sulit ke sana mengingat banyaknya titik longsor di Batangnatal dan Linggabayu. Sekarang masih pengerjaan, baru beberapa titik yang selesai," kata Yasir.
Selain merendam dan menghayutkan puluhan rumah, bencana banjir juga merusak fasilitas umum. Misalnya, ruas jalan jalur Panyabungan-Kotanopan. Saat ini, sejumlah unit alat berat sudah diturunkan ke lokasi untuk proses perbaikan. Namun, hanya kendaraan tertentu yang bisa melintas. Jalan tersebut merupakan penghubung Sumut-Sumbar.
Baca: Dokter Suntik Bidan 56 Kali Hingga Sempoyongan di Rumah Kosong, 8 Fakta Ini Terungkap
"Masih dalam pengerjaan. Kendaraan kecil saja yang baru bisa lewat," kata Yasir. Ia menambahkan, pihaknya masih menanggulangi beberapa titik banjir serta longsor yang memutus akses sejumlah daerah di Mandailingnatal.
Namun, kata Yasir, hingga kemarin, belum memeroleh laporan ada korban meninggal. Sedangkan, kerugian materi sedang dalam pendataan. Hal sedana juga disampaikan Kapolres Mandailingnatal, AKBP Irsan Sinuhaji. Menurut Irsan, belum ada laporan korban meninggal akibat banjir dan longsor di Madina.