TRIBUNNEWS.COM - Pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara yang digelar di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11/2018O memakan tiga korban.
Satu di antaranya adalah Bagus Ananda (17).
Ayah Bagus Ananda, Sumari mengaku sempat melarang anaknya untuk pergi.
Walau sempat melarang, Sumari akhirnya mengizinkan Bagus untuk pergi menonton acara tersebut.
Baca: Meski Insiden Surabaya Membara Terjadi, Tri Risma Pastikan Acara Parade Surabaya Juang Tetap Digelar
Bagus Ananda kemudian dijemput oleh temannya di rumah kontrakan yang ditinggalinya bersama keluarga.
Dikutip dari TribunJatim.com, Sumari mengaku mendapat kabar dari teman Bagus jika sang anak tersambar kereta api.
Ia kemudian mendapat kabar dari pihak RSUD dr Soewandhi Surabaya, beberapa jam kemudian.
Kini, Bagus Ananda telah dimakamkan di Desa Pondokjoyo, Semboro, Jember, Sabtu (10/11/2018).
Baca: Panitia Komunitas Surabaya Membara tanggapi soal Insiden Viaduk yang Tewaskan hingga 3 Orang
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi insiden maut di sela-sela pertunjukan drama kolosal Surabay Membara di Tugu Pahlawan.
Pasalnya, beberapa pengunjung yang memadati viaduk untuk menonton drama tersebut.
Kemudian sekitar pukul 19.45 WIB, kereta api melintas daari Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasar Turi.
Kondisi viaduk sempit ditambah kondisi warga diduga panik sehingga terjadi aksi saling dorong.
Baca: Tiga Korban Tewas Insiden Surabaya Membara Telah Teridentifikasi
Beberapa orang terjatuh dan terlindas kereta api.
Insiden Surabaya Membara memakan tiga orang korban tewas dan belasan lainnya luka-luka.
(Tribunnews.com/Miftah)