"Kita tahu bahwa Jenderal Besar Soedirman merupakan prajurit sejati. Meskipun sakit, Pak Dirman tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat itu yang harus diteladani," jelasnya.
Semangat perjuangan harus tetap diwariskan.
Terlebih, di tengah gempuran teknologi saat ini, yang dimungkinkan dapat mengikis perjuangan masa lalu.
"Khususnya perjuangan dari panglima besar Soedirman," tegasnya.
Bagi Prajurit TNI, menurut Ruddy, sosok Pak Dirman adalah ruh, motivasi dan kobaran semangat yang tak pernah padam oleh waktu.
Nilai perjuangannya akan terus menyala dan menginspirasi.
Ruddy berharap, setelah menapak tilas rute gerilya, para siswa dapat mewarisi semangat dan perjuangan dari sang Panglima.
Perjuangan itu yang kemudian bisa diaplikasikan dalam dimensi lain, sesuai perkembangan zamannya.
"Kalau zaman dulu berjuang, berperang. Maka saat ini mereka bisa mengaplikasikan dalam dimensi yang lain sesuai tuntutan zaman. Termasuk bekerja dengan profesional," tutur dia.
Hadir dalam perjalanan napak tilas ini, Bupati Bantul Drs Suharsono, Komandan Kodim 0729/Bantul Letkol (Inf) Yuswanto dan Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan.
Dalam amanatnya di hadapan ratusan siswa, Suharsono mengatakan, capaian yang diharapkan dari napak tilas ini merupakan non fisik.
Dimana para siswa dapat memahami dan menghayati nilai luhur perjuangan dari Panglima Besar Jenderal Soedirman.
"Baik dari nilai-nilai keimanan, ketakwaan, tangguh, tegas, rela berkorban, jujur dan sederhana," ungkapnya
Nilai-nilai perjuangan itu, kata Suharsono bisa diaplikasikan setelah lulus dan menjadi bekal dalam meniti kehidupan, menjaga kehormatan TNI dengan bekerja profesional dan penuh pengabdian. (*)