Masyarakat desa merasa kehilangan dengan sosok Ngartiyan yang telah lebih dahulu menghadap sang Kholiq.
Setiap hari keliling berjualan pentol, Ngartiyan tidak pernah meninggalkan ibadah, termasuk kegiatan rutin keagamaan di desa.
"Gak pernah meninggalkan kegiatan rutinan," katanya.
Kapolsek Sukodadi AKP Slamet Sugianto membenarkan kejadian tersebut dan menyebutkan korban mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Benar ada warga yang meninggal saat khutbah," katanya.
Menurut keterangan keluarga, korban mempunyai riwayat penyakit jantung.
Jadi penyebab kematiannya itu karena sakit jantungnya kambuh.
Korban baru dimakamkan malam hari karena menunggu kedatangan anaknya dari luar kota.