Maklum, dia berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Ayahnya, Usman, seorang nelayan dan telah wafat sejak 2014. Sedangkan ibunya hanya penjual kue tradisional.
Meski begitu, pemuda kelahiran 2 April 1995 itu telah berhasil mendapatkan gelar sarjana dari hasil kerja kerasnya.
Momen bahagia dirayakan dengan mengayuh becak menggandeng ibunya ke lokasi wisuda di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulbar di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Timur, Majene.
Jaraknya 6,3 kilometer dari rumah Hamzah di Tanjung Batu, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur.
"Karena dari becak itulah saya bisa sekolah, sehingga satu alasan, itu adalah rasa syukur saya," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tukang Becak Sejak SD, Pemuda Majene Ini Mampu Jadi Sarjana,