Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Kalimantan Utara merupakan daerah yang tidak bebas HIV/AIDS. Dinas Kesehatan Kalimantan Utara mencatat jumlah pengidap penyakit tersebut sebanyak 127 orang hingga bulan September 2018.
Tahun 2013 tercatat sebanyak 116 orang pengidap. Lalu bertambah menjadi 164 orang pada tahun 2014. Tahun 2016 menjadi 161 orang, kemudian bertambah lagi menjadi 173 pengidap pada tahun 2017.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie melalui Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Setprov Kalimantan Utara Sanusi mengatakan, berdasarkan atatan Dinas Kesehatan Kalimantan Utara itu semua pihak wajib prihatin karena ada banyak masyarakat provinsi bungsu ini yang terjangkit.
"Saya harap semua kita berani mengurangi resiko penularan. Kita juga harus berani memeriksakan diro ke unit pelayanan kesehatan yang ada untuk mengetahui status HIV/AIDS dalam tubuj," kata Sanusi dalam sambutannya pada kegiatan Peringatan Hari AIDS Sedunia yang diselenggarakan di Gedung Gabungan Dinas Pemprov, Senin (3/12/2018).
Ia mengatakan, pengidap HIV/AIDS tidak perlu kuatir berlebihan karena penyakit HIV tergolong penyakit kronis yang bisa dikendalikan sama seperti penyakit kronis lain seperti diabetes melitus dan hipertensi.
Masyarakat juga diminta tidak takut bergaul dengan penderita HIV karena virus HIV hanya dapat menular jika melakukan hubungan seks, transfusi darah, dah penggunaan jarum suntik secara bergantian.
"Kalau cuma jabat tangan tidak akan tertular. Dan pengendalian virus HIV bagi penderitanya, bisa dengan mengkonsumsi obaf anti retroviral," ujarnya.
Peduli terhadap diri sendiri dan keluarga juga menjadi kunci utama tidak tertular HIV. Perlu memeriksakan kesehatan secara rutin ke rumah sakit.
"Bagi yang sudah berkeluarga, harus setia pada pasangannya supaya terhindar dari virus HIV. Dan juga kepada generasi-generasi muda, jangan pakai narkoba, karena aktivitas itu adalah gerbang penyebaran virus HIV," ujarnya.