TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 14 proyek jembatan yang dikerjakan PT Istaka Karya (Persero) di Papua dihentikan sementara.
Terdapat 14 proyek jembatan yang dikerjakan Istaka Karya di Papua dengan nilai kontrak Rp 184 miliar.
Sebanyak 11 proyek jembatan sedang dikerjakan dan 3 jembatan lagi akan mulai dilaksanakan pada 2019.
Saat ini semua proyek itu telah dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca: Fakta Singkat Proyek Jembatan Nduga Bagian Trans Papua yang Dikerjakan PT Istaka Karya
Penghentian sementara pekerjaan proyek jembatan di Kali Aorak dan Kali Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, sampai situasi kondusif sesuai rekomendasi aparat keamanan.
Penangguhan ini merupakan tindak lanjut dari kasus pembantaian puluhan pekerjanya yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (2/12/2018).
"Proyeknya sudah dihentikan. Lokasi ini kami pastikan dapat clearance dari aparat untuk mulai bekerja," ucap Direktur Utama PT Istaka Karya (Persero) Sigit Winarto seusai jumpa pers di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
"Kami akan mulai bekerja lagi setelah dapat rekomendasi dari aparat karena situasi di setiap lokasi beda-beda. Target selesai secepatnya, belum tahu sampai kapan," lanjut Sigit.
Menurut rencana, Istaka Karya akan mengirimkan tim bersama Kementerian PUPR yang segera berangkat ke Papua untuk melihat kondisi terkini di sana, sekaligus memastikan jumlah dan identitas korban.
Dia mengungkapkan, kemungkinan besar pekerja yang menjadi korban tewas itu berasal dari Sulawesi.
Namun, untuk kepastiannya baru bisa diketahui setelah proses identifikasi korban selesai.
Untuk diketahui, proyek jembatan di Kali Aorak dan Kali Yigi merupakan bagian dari proyek infrastruktur Trans-Papua, tepatnya Segmen V yang berada di antara Wamena-Habema-Mugi- Kenyam-Batas Batu-Mumugu sepanjang 278,6 kilometer.
Adapun proyek yang menjadi lokasi penembakan itu berada di Kali Aorak Km 102+525 dan Kali Yigi Km 103+975.
Basuki Bertolak ke Papua Malam Ini
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan bertolak ke Provinsi Papua, Selasa (4/12/2018) malam.
Kunjungan ini terkait dengan penembakan puluhan pekerja proyek jembatan di Kali Aorak dan Kali Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (2/12/2018).
Basuki mengatakan kunjungan ke lokasi kejadian sekaligus melihat kondisi terakhir di sana bersama pimpinan TNI dan Polri.
"Nanti malam, insya Allah saya ikut, beliau (pimpinan TNI dan Polri) dan saya akan ke Wamena," ujar Basuki dalam jumpa pers di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Keputusan untuk bertolak ke Papua diambil setelah bertemu dengan Kapolri dan Panglima TNI untuk melakukan koordinasi terkait kejadian ini.
Dia menyampaikan, TNI sudah mengirim pasukan untuk mengecek situasi di lapangan dan memastikan jumlah korban.
"Panglima TNI sudah kirim pasukan, beliau menunggu laporan yang lebih pasti tentang kejadian dan jumlah korban," imbuh Basuki.
Sehubungan dengan penembakan puluhan pekerja proyek jembatan di Kali Aorak dan Kali Yigi, Kementerian PUPR memutuskan untuk menghentikan sementara pekerjaan konstruksi proyek tersebut sampai situasi aman.
"Dengan adanya kejadian ini, seluruh pekerjaan dihentikan, dari ruas Mamugu-Wamena, sambil menunggu kondisi kondusif lagi menurut rekomendasi dari Pangdam dan Kapolda," ucap Basuki.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkait Pembantaian di Nduga, 14 Proyek Jembatan Dihentikan Sementara" dan "Basuki Bertolak ke Papua Malam Ini"