Lamsiman sangat menyayangkan pola hidup anaknya yang tidak mau makan buah dan sayur selama proses penyembuhan sehingga berat badan anaknya terus menurun.
"Sebelum sakit beratnye sekitar 20Kg, sekarang tinggal 12Kg, karna dia tidak nafsu makan, dia juga tidak mau makan sayur dan buah, kalau dari keluarga gak ada riwayat tumor," ucap Lamsiman sedih.
Lamsiman berharap ada donatur yang mau memberikan bantuan untuk meringankan biaya pengobatan Dian selama dirawat di Rumah Sakit.
"Harapan saya, semoga ada donatur yang mau membantu, berapapun jumlahnya saya akan sangat menerima dengan senang hati, ucapnya.
Lamsiman menduga Dian mengalami sakit karena pernah jatuh semasa kelas 2 SD, gejala awal sakit kepala, leher dan mata, dan muntah-muntah.
Lamsiman menjelaskan rasa sakit anaknya terasa seperti ditusuk jarum.
"Waktu sakit terasa seperti ditusuk jarum di matanya, kalau melihat yang terang terasa silau," ucapnya.
Lamsiman mengatakan sebelumnya Dian pernah dibawa ke dukun, puskesmas, bidan, perawat, bahkan dokter. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Perjuangan Lamsiman Demi Kesembuhan Putranya yang Derita Tumor Otak, Berhutang Hingga Gadai BPKB