Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, BINJAI - Tim gabungan Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, Polres Binjai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar razia penyakit masyarakat (Pekat). Razia menyasar tindakan dugaan transaksi seks bebas, narkotika, perjudian, Kamis dini hari, (13/12/2018)
Puluhan orang dalam tim gabungan bergerak mengendarai mobil truk Satpol PP, mobil operasi BNN, dan mobil patroli Sat Binmas Polres Binjai.
Mereka menyasar hanya ke satu hotel kelas melati (Hotel Garuda) di Jalan Soekarno-Hatta. Padahal di lokasi ini ada hotel lainnya.
Di Hotel Garuda petugas tak berhasil mengamankan apa-apa. Mereka malah sempat berseteru dengan pengunjung hotel, yang berstatus suami istri di salah satu kamar.
Di kamar lainnya, petugas mendapati seorang wanita muda bermarga Ginting seorang diri. Lagi-lagi petugas tak bisa mengamankannya, karena tidak punya bukti kesalahan.
"Saya cuma sementara saja di sini. Ada masalah dengan keluarga. Masalah sama suami saya. Saya mau pergi merantau," ujarnya. Petugas kemudian menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon untuk ditemui.
Usai dari Hotel Garuda, selanjutnya, petugas menggerebek Losmem Sudi Mampir di Jalan T Amir Hamzah. Dan lagi-lagi petugas pulang dengan tangan kosong. Lalu mereka menyisir sejumlah lokasi kos-kosan di Jalan Tamtama.
Seorang warga, Putra menyebut kosan-kosan di sekitar Jalan Tamtama santer disebut banyak dihuni wanita-wanita penghibur yang biasa menjajakan diri di hotel-hotel, diskotek, dan karaoke.
"Gerebek aja itu kosan di Tamtama. Banyak kali itu 'cewek-cewek malam' malamnya. Kalau mau dapat banyak nanti lah pas subuh atau jam-jam 07.00 WIB. Kalau malam gini mereka kerja," ujar Putra.
Di satu kos-kosan, petugas tak juga mengamankan seorang pun. Hanya menemukan sepasang kekasih di dalam kos-kosan. Namun tidak diamankan, karena alasan bertamu, tidak menginap di kosan.
Petugas kemudian bergerak ke Hotel Arimbi dan Lapangan Merdeka Binjai yang acap dijadikan lokasi tongkrongan Pekerja Seks Komersil (PSK). Di sini, petugas mengamankan dua orang PSK.
Pengejaran sempat alot karena PSK berupaya melarikan diri.
Dua PSK yang diamankan, Juliana dan Sastra sempat lari pontang-panting dari kejaran petugas hingga terjatuh. Dua PSK bahkan mengalami luka-luka di lutut, kaki, dan tangan akibat terjatuh. PSK, Sastra mengaku tidak punya tanda identitas diri, ia mengaku warga Selayang.
"Aku tadi sama kawan-kawan di sini. Jual diri. Suamiku pergi merantau. Belum ada anakku, tolong lah Pak, jangan tangkap saya. Gak punya identitas Pak, warga Selayang aku" ujar seorang PSK, Sastra sambil menitikkan air mata.
Keduanya kemudian dibawa petugas ke kantor Dinas Sosial Pemko Binjai untuk didata dan diambil keterangan. Mereka kemudian diberi bimbingan agar tidak mengulangi perbuatannya, dan ditandai dengan menandatangani surat pernyataan.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos, Bambang Lestrika mengatakan bahwa kegiatan merupakan razia kasih sayang. Di beberapa lokasi mereka mengakui kecolongan.
"Kita razia di Hotel Garuda, Hotek Arimbi, Losmem Sudi Mampir, kosa-kosan di Tamtama, dan Lapangan Merdeka. Di kos-kosan sepertinya mereka kabur (informasi bocor), informasi dari masyarakat ada yang belum kembali atau kerja," katanya. (Dedy Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Dua PSK Lari Pontang-panting saat Hendak Disergap Tim Razia Gabungan,