"Saat kuliah saya mengajar di bimbel Mitra PPKU, dalam seminggu saya mengajar 3 sampai 4 kali. Dulu ketika TPB atau PPKU saya bisa mendapatkan uang tambahan dengan berjualan (danusan) makanan ringan," kata Lutfi.
Baca: Helikopter Bali Air yang Dipiloti Warga Australia Mendarat Darurat di Kupang Akibat Cuaca Buruk
"Setelah di fakultas saya juga sempat bekerja freelance di Aqla Travel Agency dengan sistem bayaran by project. Selebihnya untuk mencukupi kebutuhan saya lebih menggunakan strategi untuk menghemat pengeluaran dan memanfaatkan uang bidikmisi sebaik-baiknya," ujarnya.
Sementara itu Sri Lestari, ibunda Lutfi mengungkapkan rasa bahagianya karena melihat anak pertamanya berhasil mendapat gelar sarjana dengan predikat terbaik.
Sri mengatakan selama menjalani perkuliahan Lutfi tidak pernah meminta uang kepada orangtuanya.
"Iya Lutfi belum pernah minta uang dan kami juga orangtuanya tidak bisa mengirimkan uang kepada Lutfi. Tapi Alhamdulillah Lutfi bisa lulus dan saya sama bapaknya sangat bersyukur dan bahagia," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Anak Tukang Ojek Asal Ungaran Semarang yang Meraih Lulusan Terbaik di Kampus IPB