Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak tampak saat musibah jalan ambles terjadi di wilayahnya, Selasa (18/12/2018).
Bahkan saat proses evakuasi dan penanganan musibah pun, Risma tak tapak berada di area Jlaan Gubeng yang ambles.
Hal ini memunculkan pertanyaan dari warga mengingat selama ini, Wali Kota Risma selalu mamu duluan ketika terjadi musibah seperti banjir maupun kebakaran.
Menjawab rasa penasaran masyarakat, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun angkat bicara.
Dilansir dari akun Twitter resmi Humas Kota Surabaya @BanggaSurabaya, Rabu (19/12/2018), dikatakan bahwa Risma tengah dalam keadaan sakit.
Menurut informasi dari akun Twitter Humas Pemkot Surabaya, kaki Risma mengalami sobekan pada bagian Tendon Archiles yang menyebabkan sang wali kota tidak bisa banyak bergerak.
Meski demikian, Humas Pemkot Surabaya menyebutkan bahwa Risma tetap memantau penanganan amblesnya Jalan Gubeng.
"Biasanya, Bu Risma selalu tanggap datang ke lokasi bencana yang ada di Surabaya.
Membuat banyak pihak yang mempertanyakan kehadiran Bu Risma. Namun kali ini ada yang beda.
Seperti yang diketahui, kondisi kaki Bu Risma mengalami sobekan pada kedua kakinya di bagian Tendon Archiles
Karena hal inilah yang membuat Bu Risma membutuhkan waktu untuk recovery dan belum bisa berjalan dengan baik
Meskipun kehadiran fisiknya tidak ada di lokasi, tetapi pikiran dan tenaga Bu Risma masih dicurahkan secara penuh untuk kejadian in
Seperti halnya mengadakan rapat dengan OPD terkait dan meminta diskusi bersama tim ahli untuk menentukan langkah strategis dalam penanganan kejadian ini.
Sehingga nantinya Jalan Gubeng bisa kembali beroperasi secara normal.
Jadi, Bu Risma masih tetap kepikiran tentang Kota Surabaya loh, meskipun Bu Risma harus menjalani recovery dari sakitnya," ungkapnya.
Sementara itu, melalui akun Instagramnya @trirismaharini, Selasa (18/12/2018), Risma sempat memberikan tanggapan terkait amblesnya Jalan Gubeng.
"Terkait amblesnya jalan Gubeng, kepada warga Surabaya mohon tetap tenang, dan untuk sementara waktu mohon untuk menghindari jalan Gubeng serta tidak terpancing dengan berita yang belum tentu kebenarannya.
Dari sejak menerima laporan para petugas gabungan dari Linmas dan PMK sudah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Mohon doa dari semuanya. Sekiranya perlu bantuan mohon hubungi nomor telp 112. Terima Kasih," ujar Risma.
Sementara di unggahan terbarunya, Risma menjelaskan langkah-langkah yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengatasi amblesnya Jalan Gubeng.
Berikut isi unggahannya:
"Pemkot Surabaya menaruh perhatian besar dan serius terhadap kejadian amblesnya jalan di dekat proyek RS Siloam.
Sejak tadi malam Linmas,PMK,Kepolisian,TNI,Tim SAR dan pihak-pihak terkait sudah berada di lokasi amblesnya jalan.
Pemkot Surabaya yang dibantu pihak terkait telah mengambil beberapa langkah cepat yakni rekayasa lalu lintas , rekayasa jalur distribusi air PDAM agar suplai air berjalan normal serta penyedian air tangki gratis bagi yang terdampak ,perbaikan jalur listrik, dan membantu melokalisir lokasi amblesnya jalan dan mengevakuasi agar masyarakat tidak menjadi korban. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada laporan adanya korban jiwa.
Kita sedang berusaha memperbaiki jalan ambles agar masyarakat kembali bisa menikmati jalur ini. Pemkot Surabaya dengan upaya maksimal telah membantu tugas tim terkait semisal kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya jalan yang ambles tersebut. Jika kemudian ada pelanggaran yang ditemukan kita serahkan kepada pihak berwenang.
Terima kasih juga untuk doa dan perhatian dari masyarakat Indonesia atas terjadinya musibah amblesnya jalan ini.
Kepada warga Surabaya mohon maaf bila aktivitasnya terganggu selama proses ini. Pemkot Surabaya akan terus bekerja agar jalan Gubeng secepatnya bisa kembali normal.
Sekiranya membutuhkan bantuan dan informasi terkait musibah amblesnya jalan ini silakan hubungi “Emergency Call Surabaya “di nomer telp bebas pulsa 112. Terima kasih," tulisnya.
Di bagian lain, Kabid Pembinaan Operasional Damkar Kota Surabaya, Bambang Vistadi, menceritakan Jalan Gubeng sempat longsor dua kali.
Sebelum petugas Damkar tiba dan terakhir saat tim Damkar melakukan pengecekan di lubang ambles untuk evakuasi, Selasa (18/12/2018).
"Tiba-tiba saat pencarian, bagian jalan di sisi selatan bergerak dan longsor lagi. Akhirnya kami putuskan untuk naik," jelas Bambang.
Bambang mengatakan saat itu konstruksi tanah longsor lagi karena saat itu bagian tanah terus terkena air pipa PDAM yang terputus.
Pantauan Terkini Jalan Gubeng yang Ambles dari Udara, Rabu (19/12/2018) (surya/ahmad zaimul haq)
"Makanya saluran air tadi kan ditutup," katanya.
Selain saluran air yang sudah dibendung dengan sertu oleh Satgas PU Bina Marga, PDAM Kota Surabaya juga melakukan langkah agar air tak menggenang di lubang ambles Jalan Gubeng.
Menurut informasi PDAM melalui instagram resmi, dua pipa PDAM diameter 100 milimeter dan 150 milimeter memang putus.
PDAM akan melakukan rekayasa jalur distribusi aliran air ke pelanggan, sebagai langkah darurat.