Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, LABUAN - Banjir setinggi genting pemukiman warga, terjadi di Kampung Cipunten, Desa Teluk, Labuan, Pandeglang, Banten.
Banjir tersebut, akibat luapan air sungai yang mengarah ke laut tidak maksimal alirannya karena air laut terus pasang hingga saat ini.
Satu diantara sejumlah warga yang kediamannya terendam banjir adalah Bagas, bocah berusia 12 tahun yang tengah mengevakuasi barang-barang dari rumahnya.
Basah kuyup, Bagas dibantu temannya Mahdi bolak-balik menyelamatkan barang-barangnya ke daratan.
"Ini ngambilin barang-barang yang bisa diselamatkan," kata Bagas dijumpai TribunJakarta.com, Rabu (26/12/2018).
Bagas menuturkan, banjir terjadi sekiranya subuh tadi ketika ia bersama keluarganya berada di pengungsian.
Baca: Sebagian Pengungsi Tsunami di Banten Tidur di Teras Ruko
Meskipun desanya tidak terkena dampak tsunami Selat Sunda, namun ia bersama warga lainnya tetap mengungsi karena takut adanya kemungkinan tsunami susulan.
"Lagi di pengungsian rumah kosong gak ada orang, eh malah banjir kang," kata Bagas.
Terakhir, Bagas menuturkan kediamannya terendam banjir sekiranya dua meter.
"Kalau rumah saya banjir dua meter sekiranya, kalau yang lain ada yang sampai tujuh meter, beda-beda ketinggiannya," imbuh Bagas.