News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Longsor di Sukabumi

Kesaksian Warga Selamat Hingga Dugaan Penyebab Longsor di Sukabumi

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Longsor mengubur Kampung Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Selasa (1/1/2019). Hingga pukul 19.00 malam longsor tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia 16 orang dan yang masih tertimbun 19 orang. TRIBUN JABAR/FERRI AMIRUL MUKIMININ

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sore itu, pada Senin 31 Desember 2018, warga Kampung Garehong, Dusun Cimampag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melakukan aktivitas mereka seperti biasa.

Tidak disadari, akan ada bahaya yang mengancam desa yang posisinya berada di bawah bukit itu.

Baca: Kesaksian Suherman Selamat dari Timbunan Longsor, Suara Gemuruh Hingga Rumah Tetangga Terkubur

Ancaman tersebut datang dari atas bukit, yaitu bencana longsor pada sore menjelang malam.

Seorang korban selamat, Suherman (31), menceritakan detik-detik terjadinya bencana longsor yang juga menimbun bagian depan rumahnya.

Saat kejadian ia bersama istrinya sedang menonton televisi di bagian tengah rumah.

"Istri saya mendengar seperti ada suara gemuruh dari atas bukit, saya sempat bilang itu suara motor," kata Suherman yang mengungsi ke rumah kakaknya, Senin (1/1/2019).

Suherman dan keluarganya yang berhasil selamat dari timbunan longsor di Kampung Garehong, RT 05/04, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Saat keluar rumah, ia berteriak tanah sudah mengubur rumah tetangganya yang berada di atas.

Ia langsung membopong anak dan istrinya lalu berlari ke bagian belakang rumah.

Keluarga korban longsor yang mengubur Kampung Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi menunggu kabar terkat keberadaan keluarganya, Selasa (1/1/2019). Hingga pukul 19.00 malam longsor tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia 16 orang dan yang masih tertimbun 19 orang. TRIBUN JABAR/FERRI AMIRUL MUKIMININ (TRIBUN JABAR/FERRI AMIRUL MUKIMININ)

"Kejadiannya sekitar pukul 18.00 WIB, posisi rumah saya memang berada paling bawah," kata Suherman.

Suherman mengatakan, ia sempat beberapa menit berlindung di bagian belakang rumah karena tanah sudah masuk ke bagian depan rumahnya.

Bersama istri dan anaknya, ia melihat situasi tanah yang terus bergerak hingga jatuh ke bawah tebing.

"Saya melihat semua rumah tetangga sudah terkubur, lalu saya teringat dengan ibu dan bapak saya," kata Suherman.

Sekilas ia melihat beberapa rumah masih dalam kondisi tertimbun sebagian.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini