"Saya tanya, tugas saya diterima atau tidak. Tapi, dia tetap megang bahu saya," ujar E.
Berikutnya, lanjut E, dosen SH menyentuh dagunya.
Dosen tersebut menanyakan apa yang ada di dagunya.
"Dia nanya, ini apa? Saya jawab, jerawat," kata E.
"Dia lalu ngomong soal kebiasaan saya terlambat kumpul tugas," imbuh E.
Setelah itu, sambung E, dosen SH mengelus-elus pipinya.
Karena merasa sudah tidak nyaman, E mengaku berniat keluar dari ruangan dosen tersebut namun dosen SH menahannya hingga ke pojok ruangan.
Oknum dosen UIN Raden Intan tersebut, lanjut E, kemudian menjatuhkan tangan ke bagian dadanya.
"Saya langsung permisi, izin pulang," ujar E.
Namun, E menuturkan, oknum dosen UIN Raden Intan itu masih sempat memegang bokongnya, saat ia keluar ruangan.
Dekan Akan Jadi Mediator
Sementara, dosen SH tidak berkomentar saat ditanyai awak media, Jumat (28/12/2018).
Ia buru-buru masuk ke ruangan Dekan Fakultas Ushuludin UIN Raden Intan, untuk menyantap makanan yang disajikan pegawai.
Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan, Arsyad Sobby Kusuma menyatakan, ia belum bisa berkomentar banyak terkait kasus oknum dosen diduga cabuli mahasiswi UIN Raden Intan.