TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pencarian korban longsor yang menimpa Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih terus dilakukan.
Namun, proses pencarian terkendali oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan saat ini lokasi kerap diguyur hujan.
"Lokasi bencana tanah longsor masih terus diguyur hujan yang cukup deras. Sehingga selain menyulitkan petugas yang melakukan evakuasi, juga dapat menyebabkan pergeseran tanah yang masih labil, disamping kondisi lumpur yang cukup tebal di lokasi bencana," ujar Dedi melalui keterangan tertulis, Rabu (2/1/2018).
Baca: KPU RI Ingatkan Ketentuan Batas Sumbangan Dana Kampanye
Dedi mengatakan pencarian korban bencana tanah longsor dipimpin langsung oleh Kasubden 3, IPTU Apep Yusup Maolana dari Polda Jawa Barat.
Selain Polri, juga menerjunkan dua tim pencarian dari Direktorat Sabhara Polda Jabar untuk memperkuat pencarian korban bencana. Dua tim terdiri dari 20 orang yang telah diberangkatkan sejak Senin, 31 Desember 2018.
"Team Sabhara dilengkapi dengan perlengkapan Rescue mini serta K-9 yang terdiri dari 2 ekor Anjing pelacak dengan 5 orang pawangnya," jelas Dedi.
Seperti diketahui, bencana alam tanah longsor menimpa Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (31/12/2018) 17.00 WIB.
Pemukiman rumah warga yang terkena tanah longsor sebanyak 30 rumah. Diperkirakan sekitar 32 keluarga terdampak oleh longsor ini.