News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soim yang Memblokir Jalan Desa Setelah Kalah Pilkades Akhirnya Membuka Kembali, Tapi Ini Syaratnya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembongkaran tembok yang tutup akses jalan penguhubung desa Rejosari dengan desa Sindupaten Kabupaten Wonosobo, Senin (7/1/2019). Tembok dibangun oleh warga yang kalah maju Pilkades.

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Kasus penutupan jalan penghubung Dusun Bakulan Desa Rejosari Kecamatan Kalijajar dengan Desa Sindupaten Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo akhirnya berakhir.

Pemilik lahan yang menutup jalan dengan tembok setinggi 2 meter, Soim Pamuji akhirnya bersedia untuk membongkarnya.

Tembok setinggi sekitar 2 meter itu sebelumnya dibangun oleh Soim karena kalah bertarung pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) setempat beberapa waktu lalu.

Pembongkaran dilakukan oleh sejumlah warga Desa Sindupaten, dipimpin langsung oleh Kepala Desa Sindupaten, Kukuh, dan dibantu oleh aparat Polsek Kertek, Senin (7/1/2019).

"Sudah dibuka kemarin, atas kesepakatan pemilik lahan (Soim Pamuji) dan masyarakat, jalan sudah boleh dilewati," jelas Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras, dikonfirmasi Selasa (8/1/2019).

Menurut Abdul, ada kesepakatan yang dihasilkan dari hasil pertemuan antara warga dengan Soim.

Setelah tembok dibongkar Soim meminta supaya jalan alternatif tersebut segera diperbaiki dengan dibeton.

Soim pun menghibahkan tanah lebar 4 meter dan 62 meter kepada masyarakat untuk dipakai jalan.

"Tapi bila permintaannya tidak ditindaklanjuti maka jalan akan ditutup kembali," imbuh Abdul.

Kepala Desa Sindupaten, Kukuh, menambahkan sebelum dibongkar, pemerintah desa telah melayangkan surat resmi permohonan pembukaan akses jalan kepada Soim, pada Minggu (6/1/2018).

Permohonan itu dibuat karena lahan yang dibangun tembok merupakah lahan pribadi Soim.

"Saudara Soim dan kami selaku perangkat desa melakukan pertemuan yang menghasilkan beberapa poin kesepakatan, di antaranya pembukaan akses jalan tersebut,” papar Kukuh.

Selain itu, lanjut Kukuh, Soim juga meminta agar jalan tersebut secepatnya dibeton supaya warga nyaman melintas.

Jika tidak dilakukan, maka akses jalan tersebut akan kembali ditutup olehnya.

"Oleh karenanya pada kesempatan ini, belum seluruh pagar pembatas ini dibongkar. Akan tetapi nantinya jika akses jalan sudah dibeton, maka pagar pembatas ini akan dibongkar seluruhnya,” terang Kukuh.

Pihaknya berharap adanya peran serta aktif dari Desa Rejosari khususnya Dusun Bakulan untuk ikut serta dalam pelaksanaan kesepakatan ini.

“Bagi Desa Sindupaten, jalur ini bukan merupakan prioritas, namun sebaliknya sangat penting bagi warga Dusun Bakulan. Sehingga semoga dalam jangka pendek ini, segera ada komunikasi lanjutan untuk tindak lanjut kesepakatan itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Bakulan, Edi Cahyo, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Desa Sindupaten maupun pemilik lahan, Soim Pamuji, karena telah telah berbesar hati merelakan lahannya untuk digunakan kembali sebagai jalan warga.

"Pembukaan jalan ini tentunya secara langsung berimbas positif bagi kehidupan perekonomian warga,” katanya.

Pihaknya berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Desa Sindupaten maupun pemilik lahan dalam upaya betonisasi sesuai kesepakatan bersama.

Sebelumnya diberitakan, Soim Pamuji menutup jalan alternatif Desa Rejosari dengan Desa Sindupaten dengan tembok batako karena kecewa dengan palaksanaan Pilkades.

Ia menilai Pilkades diwarnai kecurangan. Terlabih, Soim yang maju sebagai calon Kades itu juga kalah dalam pesta demokrasi tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tembok yang Tutup Jalan Desa di Wonosobo Akhirnya Dibongkar Warga",

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini