News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

'Babi Ngepet' yang Bobol 9 Rumah Warga di Jombang Berhasil Ditangkap, Hanya Pakai Celana Dalam

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Rumor adanya makhluk jadi-jadian bernama 'babi ngepet' yang selama dua bulan terakhir menghantui empat kompleks perumahan di Jombang dengan beberapa pencurian, akhirnya terungkap.

Ternyata, yang mencuri rumah warga Jombang tersebut bukan babi ngepet melainkan orang biasa.

Pelaku pencurian modus pembobolan rumah tersebut bernama Suprapto (38), warga Desa Joketro, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jatim. Saat dirilis Polres Jombang, Suprapto mengaku tidak bisa berubah jadi Babi Ngepet.

"Tidak. Tidak punya kesaktian. Saya petani, cuma pencuri biasa," kata Suprapto saat dipamerkan dalam konferensi pers di Polres Jombang, Rabu sore (9/1/2019).

Muncul rumor pencuri di sedikitnya sembilan rumah di Jombang dilakukan babi ngepet karena dalam menjalankan tindak pencuriannya, Suprapto sangat rapi.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Gatot Setyo Budi, mengungkapkan Suprapto membobol rumah tanpa merusak kunci.

Selanjutnya, pelaku menguras isi rumah tanpa meninggalkan jejak, seolah rumah tidak pernah dimasuki pencuri.

Caranya, sambung Gatot, pelaku mengincar rumah berlantai dua atau lebih.

Jika sudah ketemu, dia akan memanjat tembok di dekatnya, lalu melata di atas genting dari rumah satu ke rumah lainnya. Model hunian di perumahan atapnya memang tersambung.

Jika sudah sampai di lantai dua dari rumah yang diincar, dia akan masuk. Dan biasanya, pintu rumah di lantai dua memang jarang yang dikunci.

"Dari situlah dia masuk, kemudian menguras uang dan barang berharga lainnya. Bagaimana mau merusak pintu kalau memang rumah tidak terkunci. Rumah lantai dua biasanya jarang dikunci karena dianggap sudah aman," kata Gatot.

Menurut Gatot, pernah juga, pelaku tepergok warga saat beraksi. Saat itulah Suprapto secara refleks berjongkok. Itu dilakukan untuk bersembunyi sekaligus menakuti warga.

Saat itu pelaku tidak memakai baju dan celana. Suprapto hanya mengenakan celana dalam.

"Dari situlah kemudian warga menyimpulkan pelaku makhluk jadi-jadian. Padahal, saat jongkok itu, pelaku mengaku sebenarnya dia juga takut," kata Gatot.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini