Keesokannya pukul 10.00, SA dan SW membawa bayi mereka ke klinik Amanah untuk divaksin.
Setelah itu, bayi dimandikan dan diberi pakaian oleh bidan.
Baca: Akhir Bahagia Bayi asal Aceh yang Tertahan di Rumah Sakit Malaysia, Dermawan Misterius Lunasi Biaya
Dari klinik, keduanya bermotor menuju kota Bontang berniat cari tempat sepi untuk membuang bayi mereka, namun tak mereka temukan lokasi yang tepat.
Mereka balik ke Samarinda dan kemudian menuju Tenggarong.
Selanjutnya, mereka menemukan lokasi yang sepi untuk buang bayi di Desa Loa Lepu RT 03, Kecamatan Tenggarong Seberang, Minggu (6/1) pukul 16.00.
SW meletakkan bayinya ke semak.
Hingga kemudian, bayi malang itu ditemukan Empa (45), warga Teluk Dalam, ketika akan buang air kecil.
"Dari laporan saksi terkait penemuan bayi di TKP, seluruh anggota kami langsung bergerak menyelidiki kasus ini. Hingga kami berhasil mengamankan SA di pinggir jalan, lalu mengamankan SW di rumah kos SA," ujar Rauf.
Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun motif keduanya membuang bayi mereka karena buah hasil hubungan di luar nikah, sedangkan orangtua SW tak pernah merestui hubungan keduanya.
Kedua orang tersebut juga belum punya pekerjaan tetap sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi. (TribunKaltim)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kronologi Pasangan Mahasiswa Samarinda Buang Bayi di Tenggarong Seberang, Keduanya Tinggal Satu Atap