Iksan meminta korban untuk mengisi data yang ada didalam website bank BRI yang dibuat pelaku.
"Jadi setelah korban isi data, otomatis username dan pasword ATM ataupun di rekening akan diketahui pelaku leluasa menguras isi rekening," jelas Yudhiawan.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Aondani mengatakan, kasus ini telah dilapor sejak Oktober 2018 oleh pihak BRI ke tim penyidik Cyber Polda.
"Setelah itu tim kami menyelidiki kasus ini, karena ada transaksi-transaksi yang mencurigakan hilang dari buku rekening para nasabah bank BRI," ungkap Dicky.
Penelusuran tersebut dibantu dengan pihak BRI pusat, karena tercatat ada 115 nasabah yang melapor ke BRI setelah tahu, tabungan dalam rekaning habis.
"Mayoritas korbannya berada di Sulsel dari 115 nasabah tersebut, sehingga tim kami bekerja cepat dan berhasil melacak pelakunya berada di Wajo," katanya.