TRIBUNNEWS.COM - Ni Putu Astridayanti yang juga disebut sebagai Ratu Ular dari Tabanan yang tinggal tak jauh dari Taman Pujaan Bangsa Margarana.
Sembari menikmati segelas kopi dan pie ia pun bercerita terkait perjalanannya sebagai penari ular hingga dijuluki sebagai Dewi Ular.
"Pertama-tama saya juga takut ular. Karena saya penasaran dengan sifatnya, kok pas diganggu dia pasang jurus, tidak diganggu dia jalan. Karena penasaran itu saya belajar nangkep-nangkep ular, dari ular yang nggak berbisa, ular piton. Tapi pertama saya masih takut juga. Dag dug dag dug detak jantung saya," tuturnya.
Saat itu tahun 2007, ketika dirinya masih semester empat Jurusan Bahasa Bali IHDN Denpasar.
Lama-kelamaan ia pun sangat tertarik dengan ular.
Selain karena sifatnya yang menarik, ia juga tertarik dengan ular karena sifatnya yang unik dan membuatnya jadi penasaran.
Ketika ia telah memelihara ular, seorang teman pun mengatakan kenapa tidak mencoba melakukan sesuatu terhadap ular yang dipelihara tersebut.