TRIBUNNEWS.COM, CALANG - Sebanyak 25 sarang penyu di kawasan Konservasi Penyu Aron Meubanja, Kecamatan Panga, Aceh Jaya hilang sejak Agustus hingga Desember 2018.
Jumlah ini tergolong banyak, karena sarang yang sudah ada di tempat konservasi itu hanya 35.
Ketua Konservasi Penyu Aron Meubanja, Murniadi, mengungkapkan data ini kepada Serambi, Senin (14/1/2019).
Menurutnya, kehilangan ini disebabkan perburuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.
Ia menyebutkan, kehilangan paling banyak terjadi pada Desember karena ada sekitar 16 sarang hilang pada bulan tersebut.
"Banyak yang hilang, makanya dalam setiap pernyataan kita selalu mengatakan masih kalah dengan para pemburu," jelasnya.
Di sisi lain, kata Murniadi, Tim Konservasi sudah berhasil merelokasi lima sarang penyu jenis lekang dan satu sarang penyu jenis belimbing yang rata-rata satu sarang 85 telur.
Baca: Petugas Satpol PP Kaget, Legiman Pengemis di Pati Ternyata Punya Kekayaan Lebih dari Rp 1 Miliar
Ia meminta Pemkab Aceh Jaya melalui dinas terkait mendukung maksimal kelestarian konservasi penyu tersebut.
Apalagi saat ini konservasi penyu sudah menjadi ikon yang dapat mengundang para wisatawan menikmati wisata edukasi konservasi penyu di Aceh Jaya.
"Terkait konservasi, untuk saat ini pemerintah baru membantu tempat dan fasilitas fisik konservasi saja, untuk operasional belum atau masih nihil. Padahal sesuai UU Nomor 5 tahun 1990 dan PP Nomor 7 Tahun 1999, BKSDA, Dinas Perikanan dan KKP memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan melindungi penyu dari perburuan," jelasnya.
Tak hanya Ketua Konservasi Penyu Aron Meubanja, Murniadi, masyarakat setempat juga meminta Pemkab Aceh Jaya mendukung pengembangan konservasi sarang penyu di Kecamatan Panga itu.
"Semua diuntungkan dengan pengembangan ini. Jadi pemerintah jangan sampai mengabaikan dan melihat sebelah mata. Sangat disayangkan jika dalam kurun waktu satu bulan lebih dari 50 persen sarang penyu hilang," kata Aisyah Murni, seorang mahasiswa dari Aceh Jaya.
Ia menyayangkan jika hilangnya sarang penyu terus meningkat setiap tahunnya.
"Dinas kelautan ke mana, BKSDA kemana, itu sebuah potensi untuk daerah yang sayang jika diabaikan," tambahnya.
Hal yang sama disampaikan Rahmat Fadli, seorang masyarakat Pangga.
Rahmat juga mengharapkan adanya keseriusan pihak terkait dalam mengembangkan sarang penyu ini, apalagi ini menjadi salah satu lokasi konservasi penyu yang ada di Aceh.
"Daerah konservasi penyu itu langka, tapi ada di daerah kita, kini tinggal dimanfaatkan dan dilestarikan saja. Jadi ketika sudah ada tim konservasi yang sukarela ingin menjaga, pemerintah hanya tinggal mendukung dan memanfaatkannya agar bisa dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan di Aceh Jaya," harapnya. (c52)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul 25 Sarang Penyu di Panga Hilang