Paparan abu menyesuaikan dengan arah angin saat erupsi.
Status gunung tertinggi di Bali ini masih berada pada Level III (Siaga).
Warga diimbau tetap mematuhi rekomendasi dari PVMBG yakni tidak beraktivitas di radius empat kilometeer dari puncak gunung.
PVMBG juga mengimbau masyarakat, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tak melakukan pendakian atau beraktivitas di zona bahaya.
Perkiraan bahaya siftanya masih dinamis, berubah-ubah tergantung kondisi dan aktivitas Maha Giri Tohlangkir.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di aliran sungai juga diminta waspada terhadap potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan.
Hal ini bisa terjadi saat hujan.
Itu jika material erupsi masih terpapar di sekitar puncak Gunung Agung. (*)