News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPAI Mengecap Tasikmalaya Tak Layak Anak, Ini Alasannya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah menilai Kabupaten Tasikmalaya saat ini krisis dalam hal perlindungan anak dalam arti lain tidak ramah anak.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan hal itu bisa dilihat masih banyaknya kasus kekerasan terhadap anak di Tasikmalaya.

Ato menyebut di awal tahun ini pihaknya sudah menerima aduan 8 kasus kekerasan terhadap anak.

"Untuk di tahun 2018, kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 58 kasus," kata Ato kepada Tribun Jabar, Selasa (29/1/2019).

Dari kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani KPAID, sejauh ini didominasi kekerasan seksual terhadap anak.

Selain kekerasan, dari segi kesehatan anak di Kabupaten Tasikmalaya juga dikatakan Ato Rinanto, cukup memperihatinkan.

"Apalagi angka stunting di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018, di angka 42 persen. Angka itu tertinggi di Jawa Barat," tutur Ato Rinanto.

Menurutnya, angka tersebut menunjukan bahwa Tasikmalaya membutuhkan solusi untuk menyelematkan generasi penerus.

"Angka stunting segitu kita artikan 20 tahun ke depan 42 persen generasi terhambat untuk bersaing nantinya. Dampaknya krisis regenerasi," ujarnya.

"Ini sangat darurat, tidak bisa dibiarkan. Paling tidak pemerintah daerah mengeluarkan Perda perlindungan anak," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kabupaten Tasikmalaya Dicap KPAID Tak Ramah Anak, Ini Alasannya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini