TRIBUNNEWS.COM, SAMBAS - Air mata siswi kelas 3 SD, NN di Dusun Tempukung, Desa Tempatan, Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas berkali-kali menetes saat bercerita kekerasan yang dialaminya.
NN yang baru berusia 11 tahun ini, diduga menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya.
Korban dipukul menggunakan gagang cangkul bahkan tangannya pernah disayat menggunakan pisau.
Penganiayaan terhadap NN bermula saat dirinya dituduh melakukan pencurian uang ibunya sebesar Rp 200 ribu.
NN yang merasa tidak mencuri, membantah tuduhan itu.
Apa yang disampaikannya itu bukan membuat ibunya percaya, namun malah memukul menggunakan gagang cangkul kecil.
"Dipukul pakai gagang canggul di wajah," cerita korban saat ditemui Tribun.
Kekerasan yang dialami NN bukan yang pertama.
Menurut kesaksian korban, lengannya juga pernah disayat oleh sang ibu kandung.
"Udah pernah beberapa kali di marah mama, dulu pernah diiris pakai lading (pisau), tapi udah lama," katanya.
Kekerasan yang diduga dilakukan sang ibu kandung tak hanya sampai di situ.
Saat ini NN mengaku tak dibolehkan masuk sekolah dan disuruh ikut bekerja.
"Sekarang setelah di marah mama ndak masuk sekolah lagi. Dilarang, suruh ikut kerja (Tani)," jelasnya.
Tetangga korban, Jasimah mengatakan, ibu NN yang berinisial R dalam beberapa waktu terakhir memang dikenal tertutup.