News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aldama Putra Taruna ATKP Makassar Tewas usai Dianiaya Senior, Banyak Luka du=i Tubuhnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aldama Taruna ATKP Makassar Tewas usai Dianiaya Senior (kiri) & foto ilustrasi

"Saya ini masih sementara berduka, tapi begitu saya tahu sudah ada pelakunya dan positif ditetapkan sebagai tersangka, duka saya sedikit berkurang walau saya masih berduka. Jadi saya mohon pihak terkait yang berkecimpung di persoalan ini agar dapat menuntaskan kasus ini dan menghukum seberat-beratnya pelaku itu," kata Pelda Daniel.

Pelda Daniel menduga, pelaku penganiaya anaknya bukan hanya seorang. Ia pun berharap, jika masih ada pelaku lainnya yang terlibat dalam kematian putranya itu, agar dapat segera ditangkap.

"Kalau bisa dikembangkan pak, pokoknya saya harap kasus ini diusut sampai tuntas," tegas Daniel.

Pelda Daniel awalnya tidak menyangka putra semata wayangnya itu tewas dianiaya seniornya.

Awalnya, Daniel mengaku mendapat kabar dari pengasuh Aldama di ATKP, bahwa Aldama terjatuh dan berada di RS Sayang Rakyat, Minggu malam.

"Saya ditelpon malam-malam oleh pengasuh anak saya di ATKP, katanya bisa merapat ke RS Sayang Rakyat soalnya anak saya katanya jatuh, jadi awalnya perkiraan saya hanya luka atau patah. Pas saya tiba (di RS Sayang Rakyat) saya disambut pelukan dan berkata, bapak yang sabar yah... kami sudah berusaha tapi apa daya, disitulah saya langsung seperti tidak bisa berkata-kata lagi karena dipikiran saya anak saya sudah meninggal," cerita Pelda Daniel.

Pelda Daniel yang syok mendengar kabar anaknya telah tiada, pun berusaha tegar dan menenangkan diri.

"Beberapa saat, saya diberi air putih minum, saya bilang bisa saya lihat anak saya. Jadi saya diantar masuk ke UGD dan melihat anak saya sudah diselimuti," cerita Daniel dengan nada sedih.

Pelda Daniel pun membuka kain penutup jenazah anaknya dan melihat langsung wajah Aldama Putra.

"Saya buka kainnya, saya lihat wajahnya banyak luka-lukanya di kepalanya, di pelipis dan di bawah matanya," ujar Daniel.

Pelda Daniel pun menanyakan ke pengasuh Aldama di ATKP, terkait penyebab kematian putranya.

Namun, kata Daniel, pihak ATKP berusaha menutupi kasus penganiayaan yang menewaskan putranya dengan berkata terjatuh di kamar mandi.

"Saya tanya, anak saya ini mati karena apa. Dari ATKP, pengasuhnya itu bilang anak saya jatuh di kamar mandi," ungkap Daniel.

Namun, jawaban pihak ATKP tidak diterima Pelda Daniel, lantaran kondisi Aldama Putra yang mengalami sejumlah luka di wajahnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini