News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota Geng 69 yang Dikenal Sadis dan Meresahkan Menangis di Depan Orang Tua, Ini Fakta-faktanya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Geng 69 Semarang memeluk orangtua masing-masing setelah penangkapan di Polsek Tembalang, Kamis (7/2/201

TRIBUNNEWS.COM -- Anggota Geng 69 Semarang berhasil ditangkap polisi setelah melakukan tindakan brutal.

Atas aksi yang melanggar hukum tersebut, mereka ditangkap. polisi.

Berikut 7 fakta lengkapnya:

1. Geng 69 Semarang meresahkan masyarakat

video aksi Gengs 69 viral di medsos sehingga meresahkan masyarakat.

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah remaja mendatangi warung sambil mengacungkan senjata tajam.

Ada pula foto-foto anggota geng ini yang berpose di jalanan, juga sambil memamerkan senjata tajam.

"Nanti dari orang tua kami panggil. RT-nya kami panggil juga karena mereka sudah tidak sekolah. Supaya RT mengetahui warganya ada yang seperti itu," sebut Kapolsek Banyumanik, Kompol Retno Yuli Setiasih, kepada Tribunjateng.com.

Baca: Eks Wakapolres Bunuh yang Adik Ipar Bebas Pidana Karena Gangguan Jiwa

2. Brawal Dari Penangkapan 3 Anggota Geng

Polsek Banyumanik berhasil menangkap 3 anggota Geng 69.

Ketiganya diamankan di Taman Tirto Agung Banyumanik, Kota Semarang, oleh polisi, Selasa (5/2/2019) pukul 02.00 WIB.

Ketiga pemuda yang diamankan itu masing-masing berinisial ZM (18), JY (22), dan AP (17).

Polisi terus mendalami keberadaan geng ini yang diduga beranggotakan belasan bahkan puluhan remaja.

"Kami imbau agar orangtua mengawasi pergaulan anak-anaknya sehingga tidak salah bergaul. Jangan sampai mereka terlibat kriminalitas karena pergaulan yang salah," tandasnya.

Di sisi lain, Kompol Retno mengungkapkan kepolisian juga masih memburu anggota Geng Brandalan Dinar Liar (Bradil).

Geng ini diduga bertanggung jawab atas aksi pembacokan di kawasan hukum Polsek Banyumanik pada Sabtu malam lalu.

"Kami masih melakukan lidik, nanti akan mengembang ke geng yang (ada) di Dinar," paparnya.

3. Aksi Geng 69 menelan korban

Baca: Truk bantuan AS dihadang di perbatasan, Maduro tuduh AS memamerkan politik murahan

Aksi terakhir mereka mengeroyok seorang korban di Jalan Sambiroto Raya, pada Minggu (3/2/2019) pukul 02.30.

Saat ini korban dirawat di rumah sakit karena menderita luka bacokan di kepala, lengan, dan pinggang.

Kapolsek Tembalang, Kompol Budi Rahmadi menyebutkan, di waktu yang sama pada hari minggu kemarin kelompok ini juga melancarkan aksinya di Kelurahan Tandang dan Sendangmulyo.

4. Polisi berhasil ringkus 19 orang

"Yang dilakukan mereka adalah tindakan melawan hukum penyerangan terhadap seorang korban sehingga mengalami luka. Bukan hanya satu korban, setiap ketemu korban mereka menyerang," ungkap Budi, Kamis (7/2/2019).

Ia mengatakan, setelah melakukan penyelidikan, dari 19 orang yang diamankan tujuh di antaranya akan ditahan.

Mereka terbukti melakukan pidana.

Sementara sisanya dilakukan pembinaan.

Ketujuh tersangka tersebut masing-masing berinisial YRK (21), DF (18), GAP (19), FAP (17), RNR (18), MRE (17), dan AIP (16).

Mereka ditangkap di tempat yang berbeda.

5. Motif anggota geng

Stelah diperiksa polisi, motif anggoat geng tersebut yakni mencari jati diri.

"Motifnya dari hasil pemeriksaan mereka mencari jati diri. Seolah-olah Geng 69 ini diakui oleh geng-geng yang lain. Mencari bendera," katanya.

Akibat tindakannya, mereka dikenakan pasal 170 KUHP karena secara terang-terangan dan bersama-sama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang.

Ancaman hukuman yang diberikan lima tahun enam bulan kurungan.

"Mereka komunikasi lewat medsos, melakukan pertamuan. Di suatu tempat mereka akan melakukan suatu perkelahian. Mereka sistimnya nomaden atau berpindah-pindah," katanya.

Dalam penangkapan ini, polisi turut mengamankan enam buah sepeda motor dan tujuh bilah senjata tajam berjenis clurit dan pedang.

Satu di antara pelaku yang ditangkap, YRK mengaku ikut terlibat geng ini karena diajak temen tongkrong.

Ia mengaku ikut membacok korban di Sambiroto Raya hari minggu kemarin.

"Melukai satu kali, pakai bulan sabit (clurit). Sebelumnya berkumpul sambil minum alkohol," katanya.

Pemuda yang ditembak petugas di kaki kanannya ini mengaku terlibat aksi pembacokan karena solidaritas antar sesama teman.

"Suka tawuran. Intinya untuk kekuasaan," ucapnya.

6. Polisi panggil orang tua anggota geng

Para anggota kelompok remaja bermotor Geng 69 Semarang menangis di hadapan orangtua dan keluarga masing-masing.

Kejadian itu berlangsung di halaman Polsek Tembalang Semarang, Kamis (7/2/2019).

7. Anggota geng 69 menangis

Geng yang selama ini meresahkan masyarakat Kota Semarang tersebut sengaja dipertemukan dengan orangtua agar menyesali perbuatannya.

Dengan tangan terborgol, beberapa orang di antara mereka pun mencucurkan air mata sambil mencium kaki orangtuanya.

"Orangtua bekerja keras agar kalian menjadi orang pintar. Malah kalian gunakan bertindak meresahkan masyarakat," ujar Kapolsek Tembalang, Kompol Budi Rahmadi.

Sebanyak 19 remaja dan pemuda berusia 16 hingga 21 tahun ini diminta berjanji tidak mengulangi perbuatan mereka.

Sumpah itu disampaikan di depan anggota kepolisian dan keluarga.

"Nangis terus, habiskan air matamu sampai kalian sadar bahwa perbuatan kalian itu melawan hukum. Kasihani orang tua yang telah membesarkan kalian," tandasnya.

Setelah itu, didampingi orang tua, mereka diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Dengan air mata yang masih mengalir, para remaja yang garang saat beraksi di jalanan ini menyanyi lagu kebangsaan. (Wahyu Ardianti Woro Seto)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 7 Fakta Geng 69 Semarang, Lakukan Aksi Brutal hingga Menangis di Depan Ortu Saat Ditangkap Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini