Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS – Rahmat (56) lolos dari maut saat longsor menimpa rumahnya di Blok Cileungsing, RT 4/3, Dusun Gunungsari, Desa Panyingkiran, Ciamis, Senin (11/2/2019) sore sekitar pukul 17.00.
Ketika longsor terjadi hujan lebat melanda kawasan tersebut. Saat itu Rahmat seorang diri di rumahnya.
Mertuanya, Jumsiti (80) sudah lebih dulu diungsikan, termasuk istrinya dan dua anaknya.
“Pas kejadian kemarin sore, yang ada di rumah tinggal saya sendirian. Waktu hujan mulai turun, mertua, istri dan kedua anak saya sudah diungsikan ke atas,” kata Rahmat yang juga Ketua RT setempat kepada Tribun Jabar, di lokasi kejadian, Selasa (12/2/2019) siang.
Ia berada di ruang tengah, ketika hujan deras mengguyur.
Rahmat kemudian mendegar bunyi gemuruh dari arah tebing disertai masuknya air keruh ke dalam rumah.
Begitu mendengar suara gemuruh dari arah tebing di luar rumah, Rahmat langsung berlari ke arah depan rumah.
Tiba-tiba tebing setinggi 75 meter longsor menghantam bagian belakang dan samping rumahnya.
Dinding rumah jebol porak poranda dihantam tanah longsor dan pohon tumbang. Rahmat selamat, luput dari maut.
“Lihat saja batang kawung (aren) sampai masuk ke dalam rumah. Rumah ini sudah tidak mungkin bisa dihuni, sudah porak poranda begini,” katanya.
Rahmat tak bisa membayangkan bila longsor yang menimpa rumahnya tersebut terjadi malam hari, ketika ia bersama istri, anak, dan mertuanya tengah tertidur lelap.
“Kalau kejadiannya malam hari, entah apa yang akan terjadi pada kami,” ujar Rahmat sembari menatap dinding tembok rumahnya yang sudah jebol porak poranda dengan mata berkaca-kaca.
Rahmat rupanya sudah punya firasat tebing di samping rumahnya bakal longsor, mengingat hujan lebat yang terjadi sehari sebelumnya meninggalkan retakan tanah di lereng tebing.
Begitu hujan mulai turun Senin sore, Rahmat sudah mengungsikan seluruh anggota keluarganya.