Edi Sukandi mengatakan, KN hanya pernah berkonsultasi padanya sebanyak dua kali, padahal, seharusnya pelaku berkonsultasi setidaknya sebulan sekali.
Selama tidak berobat ke dokter, katanya, kemungkinan keluarganya membawa KN berobat pada 'orang pintar' dan ajengan.
"Konsultasi hanya dua kali, karena keterbatasan ekonomi tidak dilanjutkan," ujar Edi Sukandi.
Sebetulnya, kata Edi Sukandi, ia sudah memberitahu keluarga, bila belum juga sembuh, maka harus dirawat di rumah sakit.
"Saya sudah usulkan sebenarnya bahwa dengan BPJS juga bisa, tapi susah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah peristiwa pembunuhan menggegerkan warga Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Kamis (14/2/2019) malam.
Seorang pria tewas dibacok saat sedang melaksanakan salat Isya di Masjid Miftahul Falah, Sukasari.
3. Pelaku Lari ke Pemakaman
Keheningan di Dusun Salam, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kamis (14/2/2019) malam pecah.
Dari sebuah masjid kejadian menggemparkan terjadi.
Baca: Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Supadio, Ini Deretan Insiden Lion Air dalam Sepekan Terakhir
Saat itu, salat Isya baru masuk rakaat kedua di Mesjid Miftahul Falah, sekitar pukul 19.30.
Seorang makmum bernama Maslikin alias Mas (54) ambruk dengan kepala bocor dan bersimbah darah.
Salat Isya yang diikuti sembilan orang di masjid kaki Gunung Manglayang batal dan jemaah segera menolong korban.
“Salat Isya diikuti sembilan orang dan saat masuk rakaat kedua, saya mendengar suara jatuh ternyata salah seorang makmum,” kata Iwan (42) salah seorang makmun di masjid tersebut kepada polisi.